Walau buat saya mendadak, tapi kegiatan Jambore Pendidikan se-Jakarta Utara yang berlangsung hari ini dan esok harus saya ikuti. Mengapa? Karena Jambore Pendidikan yang diadakan suku dinas pendidikan menengah itu menjadi satu-satunya ajang berkumpul semua lembaga pendidikan, terutama nonformal.
Siswa PAUD, playgroup, TK, sampai SD, SMP, SMA Homeschooling dan peserta program Paket A B C berkumpul, yang kali ini diadakan di Gedung Yudo Kelapa Gading.
Yang menarik, warga Jakarta Utara yang berlapis-lapis tingkat ekonominya (baca kekayaannya) menjadi satu di acara ini. Mau siswa dari sekolah gratisan, sampai siswa yang bayar jutaan setiap bulan, numplek plek di Jambore yang dikaitkan dengan  Hari Anak Nasional dan Hari Guru Nasional.
Mendadak Tapi Tetap Juara
Baru kemarin dapat kepastian, maka kemarin sore buru-buru asisten saya mengetuk pintu apartemen para siswa MercySmart homeschooling di Gading Nias Residence.  Kita mohon ijin agar anak-anak kelas playgroup ikut kegiatan Jambore pada hari ini jam  8 pagi, sedangkan yang SD SMP SMA, sekaligus yang lulus Ujian Nasional akan diwisuda besok, Jumat 28 November 2014.
Di tengah kebingungan hari ini karena ribuan anak PAUD, murid Homeschooling MercySmart yang TK sempat kaget. Karena sistem belajar Homeschooling untuk playgroup memang berbeda dengan PAUD. Jika PAUD kental dengan nuansa agama Islam, maka MercySmart Homeschooling mengutamakan tata krama dan etika lintas agama, sehingga kami tidak menggunakan jargon-jargon agama.
Pelajaran Agama sendiri menjadi tanggungjawab orangtua setiap siswa, sehingga Homeschooling lebih fokus ke pelajaran 'WAJIB' Â yakni IPA, IPS, PKn, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika.Untuk ekstrakurikuler, MercySmart Homeschooling menawarkan karate, renang, modelling. dan drama.
Kembali ke acara Jambore Diknas tadi, Puji Tuhan, walau kebagian nomor buntut yakni 123 dan 124 untuk lomba fashion show, siswa MercySmart Homeschooling, Gwen Chelsea Nangoi berhasil membawa pulang piala. Â Walau persiapan untuk fashion show boleh dibilang sangat sangat tidak ada. Sementara peserta lain yang sudah mempersiapkan diri dua minggu sebelumnya, penuh dengan persiapan, mulai dari yang berbaju ala ibu-ibu pengajian, ala ustadz, sampai berkostum meriah lengkap dengan make-up tebal.
Sementara Gwen dengan kostum biasa, sepatu kets khas anak perempuan, Â dan bando yang dibuat dari tali termos warna pink, bisa menunjukkan rasa percaya diri saat tampil. Nggak heran, para juri tidak kuasa menghalangi Gwen untuk memboyong piala.
Kenangan manis yang tak terlupakan.
Terima kasih Panitia yang tergabung dalam Himpaudi (Himpunan PAUD seluruh Indonesia cabang Jakarta Utara) dan Tim Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara.
Oya dengar-dengar ini Jambore Pendidikan terakhir yang diselenggarakan Sudin Dikmen Jakarta Utara, karena per Desember 2014, semua anggaran dilimpahkan ke Walikota Jakarta Utara.