Sekitar pertengahan Februari 2010 ada email masuk ke akun Facebook anak ku dari seseorang yang belum aku kenal, namanya Panji Suntara. Kami sempat bertegur sapa dan saling memperkenalkan diri via email, komunikasi pun berlanjut by phone. Ngomong-ngomong lebih lanjut mas Panji ingin menjadikan anakku menjadi roll model. Habibie menyetujui, saya dan mas Panji membuat kesepakatan untuk menjalin kerja sama. Singkat cerita, mas Panji ingin membuat film layanan masyarakat berdurasi paling lama 2 menit, yang rencananya akan dilombakan di World-Bank. Alhamdulillah Habibie terpilih menjadi roll model…. wah kaget juga lo. To the point saja ya, mas Panji itu sedang cari-2 figur seorang anak muda yg mandiri…… kemana lagi kalo gak tanya ke Om Google. Akhirnya ketemulah sosok Habibie Afsyah disana, yang menurut penilaian mas Panji cocok dengan figur yang diinginkannya. Cerita punya cerita, konon katanya dunia sedang prihatin menghadapi keadaan yang sangat tidak kondusif, dengan maraknya pengangguran yang sedang melanda dunia. Ternyata tidak hanya di Indonesia saja hal ini terjadi bahkan negara-2 maju dan negara industri pun juga mengalaminya. Tentu saja hal ini membuat pihak-2 tertentu tidak bisa tinggal diam. Badan dunia WHO dan World-Bank pun sangat peduli dan mencari solusi untuk mengatasinya. Terlebih bagi Negara-2 berkembang mendapat perhatian yang lebih besar, mengingat angka pengangguran justru terjadi pada usia-2 muda dan produktif. Kabar buruknya lagi bahkan angka bunuh diri dikalangan remaja atau anak muda meningkat tajam, ada kabar sampai terjadi bunuh diri masal dikalangan remaja yang putus asa. Dibawah ini aku lampirkan berita/artikel dari harian Kompas, 23 Februari 2010 yang berjudul : Bunuh Diri Bergeser Pada Usia Produktif. Sungguh memprihatinkan ya? Ternyata Indonesia juga sudah kena dampaknya. Sengaja mas Panji mengambil roll model seorang Habibie yang walaupun dalam kondisi penuh keterbatasan namun tetap berjuang dalam hidupannya menjadi manusia yang mandiri. Ada pesan moral yang ingin disampaikan oleh Mas Panji sebagai produser untuk menjawab situasi yang terjadi saat ini. Bahwa seorang Habibie yang nota bene lemah namun masih punya kekuatan dan kemampuan untuk menjalani hidup mandiri. Dijaman yang serba sulit ini untuk menata hidupnya dimasa yang akan datang lebih baik lagi. Harapan produser semoga orang-2 yang nasibnya lebih baik dan diberikan nikmat serta kesempurnaan fisik, lebih berani menghadapi tantangan dan tuntutan jaman. Kita tidak sendirian dalam kesulitan, tengoklah mereka yang hidupnya kurang beruntung tapi berani melawan arus kehidupan yang sedang tidak berpihak ini. Ayolah kawan rapatkan barisan, kuatkan iman dan kemauan mu dengan terus bekerja keras dan berpikir cerdas untuk merubah dan meraih kehidupan lebih baik. Harapan ku semoga film ini memperoleh penghargaan tertinggi di kancah lomba Bank Dunia (World-Bank). Mengingat lomba tahun 2009 juga dimenangkan oleh Indonesia dengan tema Global Warming. Insya Allah..... BE NUMBER 1….. Mohon doa restu Anda semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H