Mohon tunggu...
Nunung Anggraeni
Nunung Anggraeni Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang ibu rumah tangga biasa yang suka baca dan nulis

Ibu rumah tangga dengan tiga krucils yg suka membaca , menulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tolak Angin si Kuning Serba Guna Kesayangan Keluarga

13 Agustus 2018   22:14 Diperbarui: 13 Agustus 2018   22:25 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si kuning serba guna (dok.pri)

Lahir di keluarga yang tidak terbiasa ke dokter dan memilih kerokan dan obat tradisional  jika sakit, aku sangat familiar dengan Tolak Angin. Sejak kecil aku terbiasa dengan si kuning ini. Nenek, ibu, bapak dan adik-adikku semua mengkonsumsi Tolak Angin.

Selain kerokan yang sudah mendarah daging, Tolak Angin ini juga sudah mendarah daging buatku. Ya iyalah dari kecil sudah minum  tolak angin gitu loh. Jadi sampai sekarang saat menikah dan punya anak pun aku susah lepas dari Tolak Angin. Tolak Angin harus selalu ada di tas, di rumah bahkan di mobil.  

Si kuning ini memang idola keluarga. Pemakaiannya beda-beda tiap anggota keluarga. Kalau aku biasa minum Tolak Angin kalau merasa masuk angin. Tandanya kalau badan sudah meriang, greges-greges aku langsung minum Tolak angin. Dan badan pun langsung terasa enak kalau sudah minum Tolak Angin. Bahkan sebelum masuk angin pun jika minum Tolak Angin nggak jadi masuk angin.  Jika badan sudah agak anget dan mata berair aku biasanya buru-buru minum Tolak Angin. Bukan sugesti namun  aku tidak  jadi masuk angin kalau tanda-tanda mau masuk angin muncul dan langsung minum Tolak Angin. By the way aku langsung minum Tolak Angin langsung dari sachetnya.

Beda aku beda lagi ibuku. Ibuku biasa minum Tolak Angin untuk mengobati pusing . Jadi setiap merasa pusing ibu pasti minta kerok dan dilanjutkan dengan minum Tolak Angin. Minumnya pun nggak langsung dari sachetnya sepertiku tetapi dicampur dengan  teh hangat. Jadi ibu akan membuat secangkir teh hangat dan Tolak Angin dimasukkan ke teh hangatnya baru deh diminum. Kata ibu minum Tolak Angin dengan dicampur teh hangat lebih cespleng rasanya dan pusing pun langsung sembuh. Hehe...beda orang beda cara minum Tolak Angin ya.

Teh hangat dan Tolak Angin ibu (dok.pri)
Teh hangat dan Tolak Angin ibu (dok.pri)
Masih belum percaya kalau si kuning ini kesayangan keluarga? Sini deh aku kasih tau. Jadi bukan cuma aku, ibu, dan nenekku saja yang harus sedia Tolak Angin. Adikku lebih parah lagi ketergantungannya sama Tolak Angin. Sejak jaman sekolah, kuliah sampai sekarang dia sudah menikah, Tolak Angin harus selalu ada di tasnya. Sejak kecil dia selalu merasa mual dan merasa akan muntah setiap naik kendaraan. Solusinya setiap  naik kendaraan dia harus minum Tolak Angin terlebih dahulu.  Katanya sih untuk menghilangkan rasa mual biar nggak muntah selama di perjalanan. Jadi kalau biasanya orang minum obat anti mabuk biar nggak muntah selama perjalanan, adikku harus minum Tolak Angin dulu sebelum naik kendaraan biar nggak mabuk jalan. Sungguh kebiasaan yang aneh. Tapi karena sudah terbiasa adikku tidak merasa aneh lagi meskipun harus minum Tolak Angin terlebih dahulu setiap mau naik kendaraan. Tidak peduli naik  bis, kapal, kereta api bahkan pesawat. 

Kebiasaan membawa Tolak Angin kemana-mana ini terbawa sampai aku menikah. Tapi suamiku tidak ikut-ikutan minum Tolak Angin sepertiku. Namun sejak ada Tolak Angin Care, minyak angin aromatherapy berbentuk roll on   beberapa tahun lalu dia selalu  pakai Tolak Angin Care. Jika badan terasa kurang fit suamiku langsung oleskan Tolak Angin  Angin  Care . Bentuknya yang roll on terasa praktis.  Cukup oles-oles Tolak Angin Care  roll on ke leher saat masuk angin dan katanya badannya lebih enakan. Saat flu dia juga biasa olesin Tolak Angin Care roll on ke bawah hidung. Katanya hidungnya jadi nggak buntet dan bisa bernapas dengan lega. Padahal panas ya. Tapi dia enjoy aja. Oleh karena itu selain Tolak Angin sachet kami juga selalu sedia  Tolak Angin Care  di mobil. Jadi mau traveling atau pulang kampung nggak masalah karena selalu ada Tolak Angin dan Tolak Angin Care di mobil.

Tolak Angin dan Tolak Angin Care selalu ada di mobil (dok.pri)
Tolak Angin dan Tolak Angin Care selalu ada di mobil (dok.pri)
Aku dan Tolak Angin Kesayangan

Berbicara tentang Tolak Angin, jadi ingat perjalananku keluar negeri pertama kali 8 tahun lalu. Aku membawa beberapa sachet Tolak Angin ke Singapura. Awalnya sih cuma buat jaga-jaga soalnya agak deg-degan kalau sakit di sana. Maklum 8 tahun lalu pertama kali keluar negeri, jadi masih agak -agak parno.  Tapi ternyata kepakai beneran pas masuk angin.

Hari pertama datang langsung  jalan-jalan dan baru kembali ke hotel jam satu malam, esok paginya rencananya  acara jalan-jalan ke Universal Studio bersama rombongan. Namun acara ke USS  terancam gagal gara-gara masuk angin karena malam sebelumnya begadang dan nggak terbiasa jalan malam-malam. Hahaha.  Nggak lucu kan sudah jauh-jauh ke Singapura tujuan utama ke Universal Studio dan nggak menikmatin wahana gara-gara masuk angin? Alhamdulilah banget bawa Tolak Angin penyelamat. Langsung minum Tolak Angin yang selalu ada di tas. Tunggu sebentar dan badan langsung enak deh. Terima kasih Tolak Angin....acara seru-seruan nggak jadi batal deh.

dokpri
dokpri
Kejadian masuk angin di Singapura  dan langsung enakan minum Tolak Angin, jadi pelajaran berharga bahwa Tolak Angin emang nggak boleh ketinggalan meskipun kita sedang jalan-jalan keluar negeri. Kalau di Indonesia lupa bawa kita bisa mudah beli di supermarket atau warung. Kalau pas di luar negeri bisa nangis bombay deh. Oleh karena itu pas pergi ke Eropa 6 tahun lalu aku juga bawa beberapa sachet Tolak Angin buat menemani perjalanan 9 hari di sana. 

Terus terang saat menginjakkan kaki di Eropa 6 tahun lalu aku agak sedikit kaget. Tour leader bilang disana sedang musim panas, jadi aku hanya membawa baju-baju biasa dan bukan jaket tebal. Hanya membawa jaket tipis biasa. Ternyata meskipun musim panas suhu disana 11 derajat celcius. Aku yang nggak tahan dingin tentu saja kedinginan. Untung bawa beberapa sachet Tolak Angin. Jadi  Tolak Angin  berguna banget untuk menjaga daya tahan tubuh dan menghangatkan badan di sana karena aku nggak tahan hawa dingin.  Acara jalan-jalan ke Paris, Belgia, Belanda dan Jerman pun  berlangsung lancar berkat Tolak Angin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun