Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Hobi berkumpul untuk berbagi cerita dan menjalin hidup sosial. topik yang sering d angkat adalah artikel populer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peluk Basuh Luka Hati

20 Februari 2023   01:33 Diperbarui: 20 Februari 2023   01:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Budiman

Timbang dalam hulu menerkam ketidakseimbangan
Gangguan pada aktivitas hulu listrik
Fenomena elektrik hadir bagai tsunami  meronta dalam mahkota diri
Memaksa  mata terbelalak, tangan menegang, kaki meregang
Uugh, uugh,uugh, uugh, uugh
Mencekal napas untuk laju hirup

Perjamuan seperti ini telah hadir kembali
Meski undang tidak pernah diproduksi
Ensiklopedia 1000 hari tedahulu kembali melakonkan
Luka hati yang masih menganga dan mengendap di raga
Lara hati yang terus menjamah diri
Entah kapan sudi pergi

Hanya tunduk sujud kepada pemilik cerita
Sembari penawar setia kutemani
Pun temu ramah terantuk-antuk kujalani
Sembari peluk ikhlas meronta membasuh ruang luka
Dari sang penerima amanat
Untuk tetap percaya lara dari luka hati akan cepat terbasuh

Tasikmalaya, 20 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun