Mohon tunggu...
Budi Wahyuni
Budi Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Ibu bersuami yang dianugerahi 2 putri dan 1 putra

Belajar ilmu-ilmu bermanfaat sampai akhir hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Perselingkuhan di Sekitar Kita

20 Februari 2021   12:11 Diperbarui: 20 Februari 2021   12:21 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernah berada di posisi sebagai saksi perselingkuhan? Ini pernah saya alami dan mungkin dialami banyak orang berprofesi sekretaris.  Saat masih single, saya pernah dinas beberapa bulan di Jerman. 

Seperti biasanya, saya selalu berusaha melibatkan istri Boss  dalam melaksanakan tugas. Hal ini penting bagi saya, selain membantu tugas kelancaran reminding events, juga menjalin komunikasi yang baik ke pasangan Boss, sehingga hubungan saya dengan istri Boss biasanya sangat dekat.

Beberapa kali mengadakan perjalanan dinas ke kota lain di Jerman, Boss mengajak selingkuhan nya menemani,  berwarganegara asing seperti istrinya. 

Saat itu saya menerapkan sikap profesionalisme kerja saja, tidak mau mencampuri kehidupan pribadi Boss. Suatu hari istri Boss mengetahui kejadian perselingkuhan suaminya itu. 

Saat itu Boss sedang tidak di kantor, yang berlokasi  di rumahnya juga, sehingga saya hanya berdua dengan istrinya. Saya menyesal sekali dan ikut menangis karena melihat istri Boss begitu kecewa dan menangis tersedu-sedu sepanjang hari. 

Dia tidak marah ke saya, karena tahu bahwa saya bersikap profesional kerja saja, tetapi dia sedih karena sudah menganggap saya sebagai temannya. Peristiwa ini lah yang mengubah sikap saya sampai saat ini.

Peristiwa dengan istri Boss itu  membuat saya bersikap lebih tegas menanggapi masalah perselingkuhan. Saya menyampaikan ke Boss bahwa saya akan melaporkan perselingkuhan nya ke istrinya, bila saya mengetahuinya, karena saya sudah berjanji ke istrinya. Sejak saat itu, si  Boss selalu merahasiakannya ke saya.  

Tanggung jawab moral dan kewajiban sebagai umat yang seharusnya saling bekerjasama dalam kebaikan, bukan bekerjasama dalam kesalahan ini lah yang memang seharusnya kita lakukan. Bila kita membiarkan   perselingkuhan terjadi   di sekitar kita, maka dampak negatif yang akan terjadi bisa menjadi boomerang ke diri kita. Rasa bersalah dengan tidak empati ke seseorang, beban moral  dan terganggunya hubungan baik dengan pasangan seseorang adalah beberapa dampak negatif yang saya rasakan.

Bila ditinjau dari sudut pandang sosial terhadap kehidupan bermasyarakat, dampak negatif perselingkuhan lebih mengenaskan lagi. Maraknya lokalisasi pelacuran, perdagangan seks wanita di bawah umur, aksi pornografi dan pelacuran on line adalah beberapa ekses dari sikap tidak peduli kita ke peristiwa perselingkuhan yang terjadi di sekitar kita.

Perselingkuhan memang kerap terjadi di sekitar kita, namun membiarkannya terjadi adalah tindakan yang dapat merugikan diri kita, keluarga dan  kenyamanan hubungan kita sebagai sesama mahluk sosial dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun