Mohon tunggu...
Ibtahaj Zhoriya Al Muflih
Ibtahaj Zhoriya Al Muflih Mohon Tunggu... Teknisi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K.H. Samanhudi, Cerminkan Nilai "Keberanian" Dalam Memperjuangkan Ekonomi Indonesia

28 Juni 2024   02:34 Diperbarui: 2 Juli 2024   19:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi (lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868; meninggal di Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956) adalah pendiri Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.

Laweyan adalah sebuah kecamatan di Surakarta yang terkenal sebagai daerah pengusaha dan pedagang batik. Menurut RT. Mlayadipuro, Pasar Laweyan dulunya merupakan pasar Lawe atau pasar bahan baku tenun yang sangat ramai. Bahan baku kapas saat itu banyak dihasilkan dari desa Pedan, Juwiring, dan Gawok yang masih termasuk daerah Kerajaan Pajang. Lokasi pasar Laweyan terdapat di desa Laweyan (saat ini terletak diantara kampung Lor Pasar Mati dan Kidul Pasar Mati serta di sebelah timur kampung Setono). Di selatan pasar Laweyan tepi sungai Kabanaran terdapat sebuah bandar besar yaitu bandar Kabanaran. Melalui bandar dan sungai Kabanaran tersebut pasar Laweyan terhubung ke bandar besar Nusupan di tepi Sungai Bengawan Solo.  

Pendidikan K.H. Samanhudi dimulai ketika ia mengaji di Laweyan, kemudian belajar ilmu agama di Kiai Djodjerno, Surabaya. Kemudian melanjutkan sekolah dasar bumi putra kelas satu. Diantara pondok pesantren tempat menimba ilmu K.H. Samanhudi kecil antara lain, yaitu : Pontren Sayuthy di Ciawigebang, Pontren K.H Abdur Rozak (Cipancur), Pontren Sarajaya di Kabupaten Cirebon, Pontren di Kabupaten Tegal, Jateng, Pontren Ciwaringin di Kabupaten Cirebon, dan Pontren K.H Zaenal Musthofa di Tasikmalaya (Fajar,2018). Setelah menyelesaikan pendidikan rendahnya di sekolah kelas dua, Samanhudi membantu ayahnya dalam berdagang batik sampai ia dapat berdiri sendiri dengan membuka perusahaan batik pada tahun 1888. 

K.H. Samanhudi dikenal sebagai tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia pada awal abad ke-20. Beliau adalah pendiri pertama dari Serikat Islam, organisasi yang menjadi cikal bakal dari gerakan serikat pekerja di Indonesia.

Keberaniannya terlihat dalam upayanya untuk menyatukan buruh-buruh pabrik di Batavia (sekarang Jakarta) pada masa kolonial Belanda. Samanhudi percaya bahwa kesatuan buruh adalah kunci untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi mereka yang sering kali dieksploitasi oleh majikan kolonial. Ia mendorong agar buruh-buruh bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka, termasuk dalam hal upah yang adil dan kondisi kerja yang layak.

Dengan mendirikan Serikat Islam pada tahun 1911, K.H. Samanhudi memberikan wadah bagi buruh-buruh untuk bersatu dalam perjuangan mereka memperjuangkan hak ekonomi dan sosial. Gerakan ini kemudian berkembang menjadi salah satu kekuatan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Jadi, keberanian K.H. Samanhudi terletak pada visinya untuk menyatukan dan memperjuangkan hak ekonomi masyarakat Indonesia, terutama para buruh, dalam menghadapi tantangan kolonial pada zamannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun