Firman Allah merujuk kepada wahyu yang disampaikan oleh Allah kepada umat manusia melalui para nabi dan rasul, khususnya yang tercatat dalam kitab suci seperti Al-Qur'an bagi umat Islam. Firman Allah dianggap sebagai petunjuk langsung dari Tuhan untuk mengarahkan kehidupan manusia ke jalan yang benar. Dalam Islam, Al-Qur'an adalah kitab terakhir dan dianggap sebagai firman Allah yang kekal, yang tidak ada kesalahan atau perubahan di dalamnya.
Firman Allah dalam Al-Qur'an menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk:
1. Aqidah (kepercayaan): Petunjuk mengenai keesaan Allah, sifat-sifat-Nya, dan hubungan manusia dengan Tuhan.
2. Ibadah: Aturan tentang bagaimana cara beribadah kepada Allah.
3. Akhlak: Tuntunan mengenai moral dan etika.
4. Hukum: Aturan-aturan yang mengatur kehidupan sosial, politik, dan ekonomi manusia.
5. Kisah-kisah nabi: Pelajaran dari kehidupan nabi-nabi terdahulu sebagai contoh untuk diikuti.
Firman Allah dalam Al-Qur'an juga memiliki beberapa karakteristik unik yang menegaskan keistimewaannya sebagai wahyu Ilahi:
1. Kesempurnaan dan Kekal: Firman Allah dalam Al-Qur'an dianggap sempurna dan tidak mengandung kesalahan. Ia tetap relevan dan berlaku sepanjang zaman, tanpa perlu perubahan atau penyesuaian.
2. Mukjizat Bahasa: Al-Qur'an diakui sebagai mukjizat dalam segi bahasanya, di mana susunan kata-kata dan gaya bahasanya dianggap tidak dapat ditiru oleh manusia. Bahkan ada tantangan dalam Al-Qur'an (Surah Al-Baqarah: 23) yang meminta manusia untuk membuat satu surah yang sebanding dengan Al-Qur'an jika mereka meragukan keasliannya.
3. Cahaya Petunjuk (Huda): Firman Allah memberi bimbingan dan petunjuk kepada manusia tentang bagaimana menjalani kehidupan yang benar dan mendekatkan diri kepada Allah. Al-Qur'an menyebut dirinya sebagai "cahaya" dan "petunjuk" untuk membimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya (Surah Al-Ma'idah: 15-16).