Mohon tunggu...
sulthon shokhibul ibrahim
sulthon shokhibul ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Sulthon Shokhibul Ibrahim, atau yang akrab disapa Sulthon, adalah seorang mahasiswa dari program PGMI di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Selain menekuni studi sebagai calon guru, Sulthon juga memiliki hobi menggambar yang mencerminkan kreativitasnya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyikapi Hadist : Agama yang Dibangun di Atas Kebersihan

2 Desember 2024   19:41 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ahya mengangguk, "Kebersihan adalah cermin dari hati yang bersih. Jika kita menjaga kebersihan lingkungan ini, berarti kita menjaga hati kita agar tetap bersih dari sifat-sifat buruk."

Anam menambahkan, "Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Menjaga kebersihan pondok pesantren bukan hanya untuk kenyamanan kita, tetapi juga sebagai penghormatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kita harus menjaga tempat ini agar tetap layak sebagai tempat mencari ilmu."

Menyebarkan Semangat Kebersihan

Setelah beberapa hari berlalu, Falah, Ahya, dan Anam memutuskan untuk mengadakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh santri tentang pentingnya menjaga kebersihan. Mereka mengajak seluruh santri untuk bersama-sama membersihkan pondok pesantren secara menyeluruh. Mereka juga menyiapkan pesan-pesan yang mengingatkan akan pentingnya kebersihan dalam Islam.

Kegiatan itu dimulai dengan ceramah singkat yang disampaikan oleh Ustaz Hasan, pengasuh pondok pesantren. Ustaz Hasan mengutip sebuah hadis yang sangat relevan dengan tema hari itu, "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan," dan menjelaskan bahwa kebersihan adalah bagian dari keindahan yang diperintahkan oleh Allah.

"Kebersihan itu mencakup banyak hal, bukan hanya soal tubuh, tetapi juga lingkungan kita. Menjaga kebersihan adalah tanda bahwa kita menghargai nikmat yang Allah berikan, dan ini adalah wujud dari rasa syukur kita kepada-Nya," ujar Ustaz Hasan.

Kemudian, santri-santri pondok pesantren itu pun bergerak dengan semangat baru. Mereka bersama-sama membersihkan halaman, menyusun kembali tempat tidur yang berantakan, dan menjaga setiap sudut pondok agar tetap rapi dan bersih. Suasana penuh kekompakan dan kebersamaan semakin terasa.

Pondok yang Bersih, Hati yang Tenang

Setelah beberapa jam bekerja, pondok pesantren yang semula sedikit berantakan kini menjadi lebih bersih dan nyaman. Falah, Ahya, dan Anam berdiri di tengah halaman, merasa puas dengan hasil kerja keras mereka.

"Alhamdulillah, kita berhasil menjaga kebersihan pondok ini," kata Falah dengan senyum puas. "Kebersihan ini bukan hanya membuat lingkungan kita nyaman, tetapi juga menenangkan hati."

Ahya menambahkan, "Dan yang terpenting, kita menjalankan salah satu perintah agama yang sangat penting. Semoga Allah meridhai usaha kita ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun