KOMPOS, SOLUSI KURANGI BAU KOTORAN SAPI DAN MENINGKATKAN HASIL PANEN PERTANIANÂ
Wonogiri (19/01/2023) – Kompos adalah Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobic. Mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos adalah salah satu langkah untuk mengurangi limbah kotoran sapi. Selain sangat bermanfaat untuk tumbuhan, akan menghindari lingkungan dari pencemaran pupuk kimia yang dapat merusak tanah
Alasan kotoran sapi perlu dikomposkan :
- Jika tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung secara cepat sehingga bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah.
- Struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya ikatnya terhadap air kecil, sehingga jika langsung dibenamkan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah.
- Kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga pembuatan pupuk kompos adalah cara penyimpanan bahan organik sebelum dipakai untuk pupuk.
Manfaat pupuk kompos dari kotoran sapi :
- Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan.
- Memperkuat daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak mudah berderai.
- Menambah daya ikat tanah kepada air dan unsur-unsur hara tanah.
- Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah.
- Mempunyai unsur hara yang lengkap jumlahnya tergantung dari bahan pembuat pupuk kompos.
- Membantu proses pelapukan bahan mineral.
- Memberikan ketersediaan bahan makanan untuk mikroba.
- Menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan.
Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kompos dari kotoran sapi yaitu :
- Kotoran sapi sebanyak 80 kg
- Serbuk kayu/gergaji/sekam/jerami sebanyak 40kg
- EM4 botol
- Kapur pertanian sebanyak 2 kg
- Cangkul
- Wadah besar
- Plastik besar atau terpal
Cara pembuatanya adalah sebagai berikut :
- Aktifkan EM4, siapkan 1,5 liter air lalu tambahkan 5 sendok tetes tebu dan 5 sendok EM4 lalu campur hingga rata.
- Campurkan semua bahan menjadi satu sambil siram sedikit demi sedikit EM4 aktif yang sudah dicampur dengan air hingga merata. Setelah bahan tercampur kita dapat menutup campuran pupuk kompos tersebut dengan plastik atau terpal dan diamkan selama satu minggu
- Setelah satu minggu aduk kembali semua bahan agar proses pembusukkan pada pupuk kompos merata dan suplai oksigen tercukupi oleh mikroorganisme yang bekerja. Setelah itu pengadukkan dilakukan setiap 1 minggu sekali. Proses ini membutuhkan kurang lebih 3 – 4 minggu sampai pupuk kompos benar-benar dapat digunakan
- Salah satu tanda saat mikroorganisme atau mikroba tengah bekerja melakukan pembusukkan kompos adalah suhu yang meningkat. Ketika akan mengaduk dan dala, terpal terasa hangat berarti proses pembusukkan tengah berjalan
- Setelah minggu ke 3 atau 4 dapat dicek kembali. Jika bahan pupuk kompos berwarna coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan suhu tidak terlalu hangat maka pupuk kompos dari kotoran sapi siap digunakan
      Pendampingan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi dilaksanakan pada minggu ke-3 setelah penerjunan KKN ke lokasi yang bertempat di Balai Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri dengan melibatkan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Pijiharjo. Kegiatan diawali dengan sosialisasi cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan kepada para peternak.
      Pendampingan ini mendapatkan respon dan antusiasme yang baik dari peserta, yaitu GAPOKTAN. Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan terbaru bagi masyarakat Desa Pijiharjo dalam bidang peternakan sehingga dapat mengurangi bau kotoran ternak sapi serta dapat meningkatkan hasil panen pertanian.
Penulis             : Ibrahim Khoirunnas Meita Ivanof (Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dosen Pembimbing   : 1. Dr. Sunarno, S.Si., M.Si.