WASPADA, MEREBAKNYA WABAH LSD MERUGIKAN PETERNAK
Â
Â
      Wonogiri (19/01/2023) -- Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan Penyakit infeksius yang disebabkan oleh capripox virus. Sampai saat ini penyakit LSD ini hanya menyerang ternak sapi dan kerbau. Beberapa informasi mengatakan sebenarnya penyakit LSD ini dapat disembuhkan, dimana gejala klinis utama yang ditimbulkan adalah adanya nodul / benjolan pada kulit yang kerap ditemukan didaerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Bahkan pada kasus berat lesi ini dapat ditemukan di seluruh tubuh hewan sehingga hewan mengalami demam atau kenaikan suhu sampai 41. Pada kasus lsd di lapangan walaupun tingkat kematian dibawah 10%, namun sering dilaporkan tingkat kesakitan dapat mencapai 45%. LSD dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewab sakit, lewat pakan / minum yang tercamar penyakit, dan penyebaran lewat vector pembawa penyakit seperti nyamuk (Culicoides), lalat (Stomoxys sp), dan caplak (Riphicephalus sp).Â
Â
LSD dapat dicegah dan dikendalikan dengan cara :
- Pembatasan impor ternak, karkas, kulit, dan semen
- Pembatasan pergerakan ternak ke daerah tertular, pemindahan hewan yang terkena dampak klinis dan vaksinasi.
- Pembuangan hewan mati (disposal) dengan benar , dan pembersihan serta desinfeksi area (menjaga sanitasi/ kebersihan kandang dan lingkungan kandang).
- Penggunaan jarum suntik sekali pakai, untuk mencegah penularan virus LSD kepada ternak yang sehat.
- Tidak ada pengobatan khusus, tindakan dilakukan berupa terapi suportif dan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.
Â
Kerugian ekonomi akibat LSD beberapa dilaporkan berupa :
- Kekurusan dan kerusakan karkas.
- Kerusakan kulit akibat nodul / benjolan yang apabial pecah, akan tetap meninggalkan keropeng di permukaan kulit.
- Gangguan reproduksi (infertilitas sementara bahkan permanen pada sapi jantan), dan keguguran / abortus.
- Penurunan produksi susu dan radang ambing / mastitis.
Â
      Pendampingan pencegahan dan penanganan LSD dilaksanakan pada minggu ke-3 setelah penerjunan KKN ke lokasi yang bertempat di Balai Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri dengan melibatkan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Pijiharjo. Kegiatan diawali dengan sosialisasi bahaya LSD bagi ternak dan peternak kemudian dilanjutkan dengan pendampingan kepada para peternak.
      Pendampingan ini mendapatkan respon dan antusiasme yang baik dari peserta, yaitu GAPOKTAN. Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan terbaru bagi masyarakat Desa Pijiharjo dalam bidang peternakan sehingga dapat menurunkan resiko terjangkitnya wabah LSD pada peternak di desa pijiharjo dan tidak mengalami kerugian akibat wabah tersebut.