1. Atur Batasan Waktu: Tentukan batasan waktu untuk bermain game dan pastikan anak remaja memiliki waktu yang cukup untuk aktivitas lain seperti belajar, olahraga, dan interaksi sosial.
2. Komunikasi Terbuka: Ajak anak remaja untuk berbicara tentang game yang mereka mainkan. Berikan pemahaman tentang risiko dan manfaatnya dengan cara yang positif dan mendukung.
3. Sediakan Aktivitas Alternatif: Bantu mereka menemukan minat dan hobi lain di luar game, seperti seni, musik, atau kegiatan sosial lainnya.
4. Perhatikan Perilaku dan Perubahan Emosional: Waspadai perubahan perilaku atau emosional yang signifikan yang mungkin terkait dengan kebiasaan bermain game yang berlebihan.
Anak remaja yang gemar bermain game memerlukan pemahaman yang mendalam akan dunia virtual yang mereka eksplorasi. Sementara manfaatnya bisa signifikan, penting untuk mengawasi agar aktivitas ini tidak mengambil alih kehidupan nyata mereka. Komunikasi terbuka, batasan yang jelas, dan perhatian terhadap kesehatan mental anak remaja adalah kunci utama dalam membantu mereka menjaga keseimbangan yang sehat antara dunia permainan dan kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H