Mohon tunggu...
Ibrahim Bram
Ibrahim Bram Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Rimbawan | Mahasiswa UMM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koruptor Kita Tercinta

30 Juli 2018   10:16 Diperbarui: 30 Juli 2018   10:41 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koruptor Kita Tercinta

dalam buku Lelucon Para Koruptor

Karya Agus Noor

Cerpen ini menceritakan tentang seorang pejabat yang pada mulanya dinobatkan sebagai Man of the Year pejabat paling jujur yang tiba-tiba terbukti korupsi. Tentu hal tersebut membuat banyak orang yang pasalnya memujinya kini mencacinya. Adalah langka orang yang jujur pada zaman ini, bahkan lebih sulit dari mencari jarum dalam jerami daripada mencari orang jujur saat ini.

Diceritkan, saat keluar dari pengadilan, koruptor tersebut dapat cacian dari demonstran dan lontaran beribu pertanyaan dari wartawan. Sebagaimana koruptor pada umunya ia tersenyum, namun bukan senyum tanpa merasa bersalah atas perbuatannya tapi senyum pengakuan kesalahan yang dilakukannya. Demonstran yang awalnya teriak-teriak kini mulai reda karena sang koruptor dengan tenang dan jujur mengungkapan bahwa ia bukan seperti koruptor yang lain yang lari dari kenyataan, kenyataan bahwa ia koruptor.

Selanjutnya, atas kejujurannya itu, ia sering diundang televisi untuk menjadi pembicara soal korupsi. Persis halnya dengan mantan terorisme yang insaf yang diundang saat ada aksi terorisme karena dianggap paham seluk-beluk terorisme. Koruptor itu juga demikian, dianggap paham soal korupsi. Karena dianggap membantu dalam memahami seluk beluk korupsi, ia menjadi Ketua dalam tim Perumusan dalam Rencana Jangka Panjang Pemberantasan Korupsi yang Adil dan Beradab.

Ia bahkan mengundang tokoh yang menjadi wartawan dalam cerpen ini untuk menemuinya di Penjara. Ia meminta wartawan tersebut untuk menuliskan cerita hidupnya dengan jujur. Bukan biografi yang mengungkap jasanya dan pujian terhadap dirinya. Namun biografi yang menceritakan perbuatan jelek yang dilakukan dirinya. Alhasil setelah biografi itu cetak banyak yang tak suka namun banyak juga yang mengapresiasi sebagai biografi paling jujur.

Di akhir cerita, atas perbuatannya itu, ia mendapat banyak penghargaan sebagai Pejuang Anti Korupsi. Dan atas jasanya itu ia mendapat keringanan hukuman seumur hidupnya sepuluh kali dalam setahun dari pemerintah.

Lucu memang, pasalnya koruptor yang dibenci malah menjadi koruptor yang dicinta. Bagi saya cerita ini ungkapan atas lucunya drama koruptor di negeri kita. Masih banyak dialog lelucon dalam cerpen Koruptor Kita Tercinta ini yang tidak dibahas dalam tulisan ini. Fakta-fakta dalam dunia koruptor disajikan menarik dan lucu dalam cerpen ini. Semisal ungkapan "Korupsi ndak papa, asal tak berlebihan" dan banyak lagi ungkapan senada yang ada di  cerpen tulisan Agus Noor ini.

Demikian ulasan sedikit tentang cerpen Koruptor Kita Tercinta


Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun