Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang memiliki sejarah budaya yang sangat kental dengan keanekaragaman sumber daya alam serta nilai-nilai luhur yang masih dijunjung hingga saat ini. Salah satu sumber daya alam yang melimpah adalah kopi. Kopi menjadi salah satu komoditi utama sejak tahun 1811. Pada masa itu desa sumberdem dipimpin oleh seorang wedono yang merupakan petinggi utusan dari pakubuwono VIII yaitu Mbah Soemo Redjo. Hal ini dibuktikan oleh pemberian arloji emas dan pusaka berupa keris oleh Pakubuwono VIII kepada Mbah Soemo Redjo. Pusaka keris memiliki ukiran lambang kejayaan Pakubuwono VIII dan tanggal pemberian pusaka kepada Mbah Soemo Redjo. Kemudian, keris tersebut diturunkan kepada keturunannya yaitu Ibu Purwati selaku Kepala Desa Sumberdem yang menjabat saat ini.Â
Berdasarkan sejarah panjang tersebut, mahasiswa KKN Reguler UM 2024 ingin mengabadikan rangkuman sejarah Desa Sumberdem dalam karya desain batik. Di dalam karya desain batik yang digunakan terdapat motif-motif yang melambangkan sejarah Desa Sumberdem. Selain itu, mahasiswa KKN Reguler UM 2024 ingin menjadikan batik khas Desa Sumberdem sebagai media informasi pengenalan dan branding desa wisata dan sentral sejarah salah satu pusat kopi di jawa timur.Â
Mahasiswa KKN Reguler UM 2024 berhasil membuat beberapa desain batik yang mengangkat motif mahkota dan daun tanaman kopi sebagai motif utama. Desain batik tersebut menggunakan kombinasi 3 warna yaitu, coklat, kuning, dan hitam. Warna coklat melambangkan pribadi yang hangat, bersahabat, rendah hati, tenang, dan sederhana. Warna kuning melambangkan ketentraman dan segala yang ada di dunia adalah baik untuk kehidupan. Warna hitam melambangkan pribadi yang wibawa, berani, kuat, percaya diri, dan kukuh dalam pendiriannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H