Mohon tunggu...
Ibrahim Al Madani
Ibrahim Al Madani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Traveller

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Kewarasan Demokrasi

28 Februari 2016   08:31 Diperbarui: 28 Februari 2016   10:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi diklaim sebagai sistem terbaik dalam menata  kehidupan bernegara di era modern. Secara Politik semua masyarakat mempunyai hak yang sama baik untuk dipilih ataupun memilih. Kebebasan berpendapat dijamin negara, Penghormatan Hak Asasi Manusia, dan Supremasi hukum merupakan pilar penyangga kokohnya kehidupan berdemokrasi.

Dari rakyat, Oleh rakyat, dan untuk rakyat merupakan semboyan utama demokrasi. Bahkan suara rakyat layaknya sudah dianggap suara Tuhan “Vox Dei Vox Populi”. Menilik banyaknya arti demokrasi yang berkembang di masyarakat  saya menyimpulkan ada 4 kategori demokrasi

1.       Demokrasi tidak waras

Menginginkan perubahan cepat dan drastis, berharap pemimpin adalah seorang pesulap yang mampu menyihir  kucing menjadi macan, mampu merubah air laut jadi tawar, merubah negara badut menjadi negara super power.

2.       Demokrasi setengah waras

Demokrasi merupakan sistem yang dapat menyelesaikan semua persoalan bangsa, menganggap bahwa segala sesuatu dapat dipecahkan dengan cara-cara yang demokratis. Menggunakan logika HAM yang tumpang tindih.

3.       Demokrasi waras

Demokrasi digunakan untuk memperkuat pemerintahan, mendorong berkembangnya perekonomian masyarakat, meningkatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, menggunakan sumber daya alam secara bijak dan berkesinambunagan

4.       Demokrasi Shahih

Demokrasi  adalah tempat belajar untuk menemukan sistem terbaik yang dapat mengganti sistem demokrasi itu sendiri, Karena tidak pernah ada sistem terbaik melainkan selalu ada sistem yang lebih baik.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun