Mohon tunggu...
Ibrahem Jeh-ubong
Ibrahem Jeh-ubong Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

51/2 M.5 T.sadawa A.yarang Patani 16490 Thailand

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ayo Mulai Belajar Masa Bayi Tiga Tahun Pertama Setelah Periode Bayi Baru Lahir.

23 Maret 2015   22:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan masa tersebut sangat penting bagi seseorang yang masih menutup ilmu psikologi  termasuk saya sendiri biar ilmu yang sudah diajari tidak akan lupa.

Masa bayi dianggap sebagai masa dasar.karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola berpikir,sikap,dan emosi terbentuk.

Masa bayi tiga tahun pertama yang yang sudah dijelas oleh dosen saya dan membuat saya mengatahui dan bisa ambil kesempulan bahwa :


  • Masa dasar yang sesungguhnya.
  • Masa di mana perubahandan perubahan berjalan pesat.
  • Masa berkurangnya ketergantungan.
  • Masa meningkatnya individulitas.
  • Masa permulaan berkembangnya pengolongan peran seks.
  • Masa yang menarik.
  • Masa berbahaya.


Aspek Fisik  yang berkembang pada masa tiga tahun pertama setelah periode bayi baru lahir.

1) Fisik >>>> Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah tulang, otot dan lemak, gigi. dan organ perasa.

Aspek penting :

- Tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dab berat bertambah antara 2,5-3,5 kg, Pas usia tiga tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg.

- Perkembangan otok dan kepala bertumbuh lebih besar daripada bagian tubuh mana pun. Pada saat bayi mencapai usia dua tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa.

- dan perkembangan fisik pada nasa tersebut ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik, jadi anak tersebut sudah dapat berjalan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun