Mohon tunggu...
IBRA
IBRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sistem Informasi Universitas Airlangga

INTP-T.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Celah Kebebasan dalam Absurditas Kosmik

15 Juni 2023   16:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   16:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan absurdisme adalah filosofi yang dikembangkan oleh Albert Camus. Ini menekankan bahwa kehidupan manusia secara inheren tidak memiliki arti yang objektif, dan kita dihadapkan pada paradoks yang tak terelakkan antara keinginan kita untuk mencari makna dan ketidakmungkinan menemukannya dalam alam semesta yang absurd.

Berikut adalah beberapa contoh pandangan absurdisme:

  1. Kebebasan dan Pilihan: Absurdisme menegaskan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk membuat pilihan mereka sendiri dalam kehidupan ini. Namun, pada saat yang sama, absurdisme mengakui bahwa tidak ada pilihan yang sepenuhnya memuaskan atau memberikan makna objektif kepada kehidupan kita.

  2. Konflik Antara Manusia dan Alam: Absurdisme menyoroti konflik antara manusia yang mencari makna dan alam yang tidak responsif. Manusia cenderung mencari makna dan tujuan dalam kehidupan mereka, tetapi alam semesta tidak memberikan jawaban yang jelas atau memenuhi kebutuhan manusia akan arti.

  3. Kesadaran akan Kematian: Absurdisme menyadarkan kita akan kenyataan kematian. Kehidupan manusia sementara dan berakhir dalam kematian, dan absurdisme mengajarkan bahwa kematian adalah ketidakhadiran total dan hilangnya kesadaran, yang memperkuat kerentanan dan keabsurdan eksistensi manusia.

  4. Sikap Terhadap Kebebasan: Absurdisme mengajarkan bahwa meskipun kehidupan tidak memiliki arti inheren, kita tetap memiliki kebebasan untuk menciptakan makna subjektif dalam hidup kita. Kita harus menerima absurditas kehidupan dan mencari kebebasan individu, meskipun dalam konteks yang tidak bermakna.

  5. Paradoks dan Ironi: Absurdisme menyoroti paradoks dan ironi dalam kehidupan. Meskipun kita mencari makna, kita terjebak dalam situasi yang terkadang bertentangan dan absurd. Absurdisme mengajarkan bahwa kita harus menerima paradoks ini dan menemukan cara untuk hidup dengan harmoni dalam ketidakharmonisan.

Pandangan absurdisme secara umum mengajarkan bahwa kita harus menghadapi kehidupan ini dengan keberanian, kebebasan, dan penerimaan terhadap absurditasnya, tanpa mencari makna yang tidak dapat ditemukan secara objektif.


Pandangan absurdisme dapat dianggap sebagai pandangan hidup yang menarik karena mengajak kita untuk menghadapi kondisi eksistensial manusia dengan kejujuran dan keberanian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pandangan absurdisme memiliki daya tarik khusus yang mengajak kita untuk menghadapi hidup secara berani. Absurdisme menolak pencarian kepastian atau makna absolut dalam kehidupan. Sebaliknya, ia mengakui kompleksitas dan ketidakpastian yang melekat dalam kondisi manusia. Ini membebaskan kita dari tekanan mencari tujuan dan makna yang mungkin tidak dapat ditemukan. Kita dapat menghadapi kehidupan dengan menerima ketidakpastian dan menemukan kebebasan dalam menciptakan makna subjektif.

Pandangan absurdisme menekankan kebebasan individu dalam membuat pilihan dan menentukan jalannya sendiri. Kita tidak terikat oleh takdir atau kekuatan yang membatasi kita. Dalam menghadapi kehidupan yang absurd, kita memiliki kebebasan untuk bertindak dan menjalani hidup sesuai kehendak kita sendiri.

Absurdisme juga mengajarkan pentingnya menghargai momen-momen hidup yang ada di hadapan kita. Karena tidak ada tujuan atau makna yang ditentukan, penting untuk hidup sepenuhnya dalam momen ini dan menemukan keindahan dan kegembiraan dalam pengalaman hidup sehari-hari. Absurdisme mengajarkan kita untuk mengalami kehidupan dengan intensitas dan kesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun