Mohon tunggu...
Ib Prabowo
Ib Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Perorangan

Twitter @iggybp IG @iggybw

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Saya Alami Sukabumi - Bogor 11++ Jam

4 September 2011   20:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:14 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya lahir dan mempunyai darah Klaten, sehingga kampung halaman pertama saya adalah Klaten. Saya besar dan banyak rekan di Sukabumi, sehingga kampung halaman kedua saya adalah Sukabumi. Saat ini saya tinggal di Jakarta.

Perjalanan ke Klaten yang berjarak sekitar 460 km secara normal ditempuh sekitar  12 jam baik dengan kereta,  bus atau kendaraan pribadi, atau rata-rata kecepatan 38 km per jam. Sedangkan Jakarta Sukabumi yang berjarak sekitar 120 km saat ini ditempuh sekitar 4 jam dengan kendaran umum atau kendaran pribadi pada jam sibuk, atau rata-rata 30 km per jam.

Khusus pada arus balik Lebaran ini, saya dari Sukabumi - Jakarta ditempuh dalam 13 jam atau rata-rata kecepatan 10 km per jam. Kurang lebih waktu yagn sama ditempuh jika perjalanan dilakukan ke kampung halaman pertama saya di Klaten. Saya berangkat Sabtu, 3 September 2011 dengan kendaraan mulai bergerak pukul 20.30 WIB dan sampai di Jakarta Minggu, 4 September 2011 pukul 9.30 WIB, atau perjalanan  selama 13 jam. Ini rekor terlama buat saya sendiri selama  melakukan perjalanan rata-rata 2 minggu sekali Sukabumi _ Jakarta sejak tahun 1995. Rekor tercepat saya jalanin tahun 1995 yaitu 1 jam 30 menit tahun 1995.

Kontras yang memprihatinkan. Kota berjarak 120 km ditempuh dalam waktu 13 jam sama dengan waktu tempuh ke 460 km. Mengapa perjalan bisa selama 13 jam ?

Waktu kemacetan paling besar adalah di titik pertigaan sebelum Cibadak dari arah Sukabumi tertahan 6 jam bergerak hanya sekitar 1 km paling jauh. Entah kenapa di pertigaan tersebut tertahan bahkan mesin kendaraan mesti dimatikan ?  Saya dan rombongan tidak sendiri, ada ribuan atau puluhan ribu kendaraan yang tertahan kena kemacetan tersebut. Anehnya waktu tersebut harusnya waktu yang kososng karena mendekati larut malam sampai pagi yaitu pukul 21.30 Wib sampai 3. 30 WIB.

Faktor utama kemacetan total bisa terjadi karena volume kendaraan balik ke arah jakarta, kendaraan dari arah jakarta ke arah pelabuhan waktu sangat padat dan bertemu di pertigaan yang terbatas. Hal inilah yang menyebabkan 6 jam tertahan. Sedangkan waktunya memang tidak tepat karena libur lebaran yg panjang 1 minggu akan berakhir sehingga banyak keluarga sukabumi yang mudik kembali ke jakarta pada Sabut dan Minggu 3 - 4 September 2011 tersebut. Di lain hal waktu akhir liburan tersebut menjadi momen penting keluarga untuk ke tempat wisata, salah satunya Pelabuan Ratu merupakan pilihan. Jadilah 2 arus kepadatan kendaraan bertemu hanya di satu pertigaan.

Memang disarankan untuk pengguna ruas Sukabumi Bogor, dalam kondisi puncak arus kendaraan seperti libur panjang memilih alternatif-alternatif jalan lain (misalnya via Jonggol) serta memilih waktu keberangkatan yang pas (misalnya tengah malam atau subuh). Namun demikian untuk jangka panjang pengaktifan dan penambahan frekuensi Kereta Api Sukabumi Bogor bisa menjadi alternatif solusi. Selain itu, percepatan pembangunan Jalan Tol Ciawi Sukabumi merupakan solusi yang diharapkan banyak pihak terutama warga Sukabumi.

Dengan mempertimbangkan, kemajuan ekonomi di Sukabumi, potensi perkembangan wisata di Sukabumi,  lahan yang luas yang memungkinkan pengembangan banyak hal sehingga tidak perlu dikuatirkan investor akan peningkatan arus tol Ciawi Sukabumi yang ekonomis untuk investasi di jalan tol. Kabupaten Sukabumi yang terluas se-Jawa Bali merupakan potensi yang sangat besar. Dengan demikian menurut hemat penulis percepatan pembangunan Jalan Tol Ciawi Sukabumi adalah sudah saatnya.

Bagaimana menurut pembaca ?

Tulisan saya yang lain :  http://ibprabowo.blogdetik.com/2011/09/04/saya-tempuh-sukabumi-bogor-11-jam/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun