Satu batu ujian muncul, yaitu pada saat pemerintah, semua pemuka agama dan masyarakat bergandengan tangan untuk meyakinkan diri bahwa kehidupan beragama Indonesia baik-baik saja, peristiwa penusukan terhadap jemaat HKBP di Ciketing menyadarkan semua untuk membuktikan bahwa kepaduan keragaman tetap lebih kuat untuk jangka panjang daripada insiden kecil atas tindakan penusukan yang tidak bisa diterima tersebut. Semua mata, masyarakat Indonesia dan dunia mengarah pada solusi atas insiden tersebut.
Kemerdekaan Beragama
UUD 1945 dengan perubahannya pasal 28E ayat 1 menyatakan bahwa "Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,..." serta pasal 29 ayat 2 menyatakan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu." Dengan demikian dalam melakukan kegiatan keagamaan perlu mendapatkan perhatian keamanan yang khusus dan dukungan semua elemen masyarakat untuk saling melindungi.
Tindakan tersebut bisa bermotif apapun juga entah motif kriminal, kebetulan semata atau motif yang lebih luas yang sedang menjadi perbincangan cukup luas dan beragam. Semua berharap pelakunya perlu ditindak sesuai hukum yang berlaku. Banyak pihak meyakini, insiden tersebut dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab karena melukai orang yang tidak semestinya.
Dukungan Semua Pihak tuk Solusi Terbaik
Pemerintah dalam hal ini presiden dan aparat pemerintah lainnya termasuk polisi telah melakukan hal-hal yang diperlukan untuk dapat mengusut tuntas insiden ini. Para pemuka agama dan tokoh masyarakat sedang memberikan suatu kenyamanan dan solusi untuk direkomendasikan pada pemerintah bahwa insiden tersebut tidak berkembang tetapi dapat solusi terbaik. Bahkan sedang didiskusikan dan dicari terobosan jangka panjang untuk proses pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Salut kepada pihak-pihak tersebut dan dukungan semua pihak untuk dapat solusi terbaik.
Arah dari insiden ini adalah solusi terbaik dan hikmah terbijak adalah hal yang patut membuat kita yakin bahwa akan memberikan pembelajaran yang sangat baik buat semua masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Justru insiden ini akan membuat kita bisa saling bergandengan tangan, lebih bertoleransi, dan meningkatkan lagi kegiatan bergotong royong.
Keterpaduan Keragaman untuk Jangka Panjang
Indonesia dibangun dari keterpaduan atas keragaman baik suku, bahasa dan agama. Tahun 1928 telah diikrarkan sumpah pemuda untuk menyatukan kita semua, sekali layar dikembangkan untuk persatuan dan kesatuan pantang diturunkan kembali. Pelayaran untuk mengarungi perjalanan dan perjuangan jangka panjang dalam menjadikan Indonesia negara yang lebih sejahtera, lebih bersatu, lebih berkeadilan dan terutama lebih tulus ikhlas semua elemen masyarakat dan pemerintahan untuk mencapai tujuan sesuai dengan cita-cita bersama.
Secara historis bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa keterpaduan keragaman adalah nilai lebih dalam perjuangan tak henti untuk tetap bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila dan UUD 1945 (dengan perubahannya) telah mengawal persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia, baik dalam proses perjuangan untuk merdeka, menggali jati diri paska kemerdekaan, mengisi pembangunan dan saat ini memperkuat dan meningkatkan negara Indonesia menjadi salah satu negara yang disegani dan dihormati baik secara regional dan internasional. Bhinneka Tunggal Ika bukan sekedar motto tetapi sudah mendarah daging dan telah diimplementasikan cukup lama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Insiden tersebut manjadi suatu cermin dan hikmah penting bahwa keragaman tetap bisa dipadukan seperti halnya vas bunga akan makin indah jika dikelola dengan matang dalam aneka warna bunga untuk keindahan dan penghargaan yang lebih luhur. Bangsa ini didirikan dari perjuangan bersama dalam keterpaduan meski punya keragaman, kini dan nanti Indonesia Raya akan tetap berkumandang dan merah putih akan tetap berkibar . Semuanya itu telah diperjuangkan bersama dari pejuang dengan altar belakang ratusan suku dan keragaman agama serta golongan. Sepanjang perjuangan dilakukan dengan tulus ikhlas oleh semua pihak, kehidupan bersama akn lebih baik, lebih sejahtera, lebih merata dan lebih adil.