Tiap pribadi digerakan karena tiga hal yaitu 1) tidak ingin merasakan rasa pedih atau sakit di masa lalu (push factor) 2) impian yang selalu terngiang dalam pribadi tersebut untuk direalisasikan 3) panggilan atau tugas yang selalu disuarakan Jiwa Dunia pribadi tersebut.
Rasa pedih atau sakit adalah tidak nyaman, tidak menyenangkan dan selalu dihidnari. Misalnya merasa tidak berdaya karena tidak memiliki sumber daya baik kendali (tahta), popularitas (wanita) atau dana (harta). Ketidakberdayaan dalam 3 Ta ini bisa membuat pribadi hilang orientasi. Kendali, dikenal dan dana merupakan sarana untuk mencapai tujuan hidup. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. TUhan adalah alpha dan omega, awal dan akhir. Dengan demikian awalnya manusia ciptaan Tuhan akan kembali kepada Sang Pencipta. Tujuan akhir hidup manusia kembali ke-haribaanNya, segala sesuatu karya di dunia ini demi untuk Kemuliaan Nya.
3 Ta (Tahta, Wanita, Harta) adalah sarana untuk kembali dan bersatu dengan Tuhan. Maslow sebelum wafat pun menyadari bahwa kebutuhan paling tinggi bukan Aktualisasi diri namun bersatu dengan Sang Pencipta. Persatuan dengan Nya bisa dimulai dari kehidupan di dunia ini. Rasa pedih ada karena pribadi tersebut membiarkan dirinya untuk menjadi dan mengacu hanya pada manusia secara jasad atau badaniah. Padahal dimensi manusia ada mind (akal budi / pikiran), body (badan) and Soul (Jiwa). Penyatuan pribadi manusia dengan Sang Pencipta adalah proses menaytukan dan mengharmonisasi 3 dimensi ini mind, body and soul.
Jika ada persatuan ini rasa pedih itu tentu tidak terasa atau setidaknya dipahami dan disadari. Jadi rasa pedih atau sakit tidak terasa menyayat.
Impian yang didasarkan ego pribadi juga bisa kebablasan yaitu pemenuhannya dengan memaksakan. Namun impian yang didasarkan harmonisasi 3 dimensi mind, body and soul tentunya impian tersebut berubah menjadi passion dari suara Jiwa Dunia pribadi tersebut. Saat ini impian bermetamorfosis menjadi panggilan atau tugas.
Jiwa Dunia adalah komunikasi dari hati terdalam dengan semesta atau lebih tepat dengan Tuhan Yang Maha Esa. Jika bisa berkomunikasi dengan Jiwa Dunia tidak ada pertentangan antara Mind, Body and Soul.
Bagaimana caranya metamorfosis dari kepedihan dan impian menjadi panggilan atau tugas ? Jawabannya cuma 2 yakin dan niat.
Yakin adalah proses menyatu dan terhubung dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tiap orang caranya dan prosesnya berbeda-beda. Meski awalnya untuk menghindari kepedihan atau mencapai impian, baik untuk hal 3 Ta (Tahta, Wanita, Harta). Namun demikian dengan mengasah pada keikhlasan murni maka proses menjadi panggilan dari Jiwa Dunia akan bisa dipahami dan disadari dengan sendirinya.
Niat adalah proses mengkonversikan panggilan pada hal real yang nyata menunjukkan cinta pada Tuhan, direpresentasikan cinta pada sesama denagn sesuatu kriya (karya) khas atau khusus priabdi tersebut.
Tiap pribadi punya peran khas atau peran khusus dalam kehidupan di dunia ini. Sadar atau tidak sadar, paham atau tidak paham, tiap pribadi mempunyai panggilan khusus atau khas sesuai talenta, bakat, perjalanan kehidupan, kebijaksanaan masing-masing.
Tetaplah pada hal Yakin dan Niat  untuk panggilan dari Jiwa Dunia kita masing-masing.