Mohon tunggu...
ibnu syakir
ibnu syakir Mohon Tunggu... -

Peradaban Selalu Bermula dari Gagasan yang Cemerlang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bid’ah Politik PKS

25 Maret 2014   16:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu bagaimana dengan kampanye PKS? Masyarakat sudah meyakini kampanye PKS pasti lebih rapi, lebih tenang dan tanpa gaduh. Bahkan aparat kepolisian tugasnya lebih ringan karena massa yang hadir sangat terdidik.

Bagaimana dengan kebersihan? Masyarakat pun sudah menyaksikan, soal kebersihan kampanye PKS tetap yang terdepan. Sebenarnya terkait bersih tidak saat kampanye saja, di setiap momen yang menggunakan fasilitas umum pun PKS dituntut untuk tetap bersih. Kalau bisa lebih bersih dari saat sebelum di pakai, atau minimal sama bersihnya dengan saat sebelum dipakai acara.

Ini adalah bid’ah kedua PKS dalam tradisi politik di Indonesia. Sebelumnya rakyat belum pernah disajikan gaya perpoltikan yang peduli lingkungan sebagaimana yang ditunjukan oleh partai bernomor 3 ini.

Ketiga, kader yang dibina

Politik bagi sebagian besar parpol adalah hanya soal mencari suara yang sebanyak-banyaknya. Namun bagi PKS politik selain mencari suara juga membentuk generasi yang akan membangun Indonesia.

PKS tidak ingin mengekspolitasi pilihan rakyat. Rakyat memilih kemudian dibiarkan. Untuk itulah di PKS ada pembinaan rutin. Para kadernya dibina untuk dikenalkan pendidikan agama dan pendidikan politik, kemudian diinstruksikan untuk menebarkan kebaikan di lingkungannya.

Ini adalah bid’ah ketiga PKS dalam tradisi politik di Indonesia. Sebelumnya rakyat belum pernah menyaksikan gaya perpoltikan yang peduli dengan kadernya sebagaimana yang ditunjukan oleh partai bernomor 3 ini.

Pojok Indonesia, Selasa Pon, 25 Maret 2014

Jabat erat,
Yang mencintai Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun