Penerapan Metode Pembelajaran di Kelas
By Ibnu Sudarmadi, S.T, M.Kom (SMKN 7 SIjunjung) 22 Juni 2023
Ciri khas pendidikan modern saat ini, peserta didik harus mampu berpartisipasi secara aktif dan kreatif dengan cara yang memasukkan aspek intelektual dan emosional peserta didik ke dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat diterjemahkan bahwa dalam setiap pembelajaran di kelas, keterampilan siswa harus diarahkan pada pengembangan kapasitas operasional siswa baik mental maupun fisik.
Kekhawatiran kita pada saat ini masih banyak ditemukan pembelajaran  masih  monoton, sebagian guru melaksanakan proses belajar mengajar melalui permainan, demonstrasi, video dan siswa mengikuti petunjuk guru , dan beberapa siswa terlihat kurang aktif dan kreatif dalam mengembangkan inovasi nya masing masing, sehingga pelajaran terasa tidak menarik bagi siswa.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah suatu cara materi pelajaran dengan mengarahkan siswa pada melaksanakan proyek dan memancing siswa untuk terlibat aktiv dan kreatif dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat dirasakan suasana belajar menjadi hidup. Â Â
Buku ini akan memberikan gambaran bagaimana menerapkan Metode Pembelajaran PjBL terdiri di kelas dengan memberikan perbandingan dua tahap, dimana masing -- masing tahap terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan menggunakan media internet dan menggunakan peralatan Teknologi Infomasi lainnya dengan metode memberikan tugas proyek kepada siswa.
Hasil penerapan di kelas akan menunjukkan bahwa pada akhir tahap rata-rata aktivitas dan kreatifitas siswa meningkat terus dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas dan kreatifitas dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran Project Based Learning, yang berarti model ini dapat diterapkan agar siswa dapat mengembangkan kompetensinya masing masing.Â
Inovasi dalam proses pembelajaran harus senantiasa dilakukan agar para siswa senantiasa bisa memperoleh hasil pembelajaran dengan efektif dan efisien, tanpa adanya inovasi dalam strategi mengajar maka proses pembelajaran akan terasa monoton dan proses pembelajaran akan terasa jenuh. Untuk itu guru dituntut untuk selalu membuat pengembangan-pengembangan dalam proses pembelajarannya dimana pengembangan yang dilakukan harus memperhatikan berbagai hal diantarnya adalah indikator yang akan dicapai, karakter peserta didik, potensi peserta didik, dan faktor external dari peserta didik.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memproses pendidikan dan pelatihan bagi siswanya dengan harapan setelah lulus dari sekolah, siswa siap untuk menghadapi dunia usaha dan dunia industri, dan tentu hal ini menuntut majelis guru untuk dapat mengarahkan siswanya agar memiliki kemampuan atau kompetensi sesuai dengan harapan dunia usaha dan dunia industry.
Bekal awal seorang siswa SLTP sederajat dalam memilih sekolah adalah dasar pengetahuan, hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi guru SLTA untuk menyajikan pembelajaran yang lebih menuntut siswa agar mencoba langsung atau praktek pada materi yang disajikan oleh guru, sehingga diharapkan siswa akan merasa senang dalam mendalami materi.