Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lalu, Kenapa Harus Klopp?

11 Oktober 2015   21:07 Diperbarui: 11 Oktober 2015   21:16 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto: liverpoolfc.com"][/caption]Akhirnya, secara resmi, Juergen Klopp melatih Liverpool. Kabar ini tentu menghapus keresahan serta kembali melambungkan asa para fans Liverpool.

Usai pensiun sebagai pemain bersama klub asal Jerman, Mainz 05 (1989-2001), Klopp langsung ditunjuk sebagai manager klub yang sama selama tujuh tahun (2001-2008).

Akan tetapi, namanya mulai dikenal saat mulai melatih Borussia Dortmund. Bersama Dortmund, Klopp bisa dibilang cukup sukses setelah mengantar Die Borussen, julukan Dortmund, meraih DFB-Supercup 2008, mengalahkan raksasa Jerman, FC Bayern Muenchen. Di kompetisi liga, Klopp membawa klubnya ke posisi ke-6 dan posisi ke-5 musim berikutnya.

Namanya semakin berkibar setelah menjadikan Dortmund menjadi juara Bundesliga dua musim beruturut-turut (2010/11 & 2011/12), belum lagi dengan permainan memukai gegenpressing ala Klopp yang semakin dikenal banyak orang.

Akan tetapi, kenapa harus Klopp, bukan Carlo Ancelotti, yang juga dikabarkan akan melatih Liverpool? Padahal di saat seperti ini, Liverpool membutuhkan seorang pelatih yang lebih berpengalaman, ketimbang pria berusia 48 tahun ini.

Klopp sendiri butuh waktu tiga musim bersama Dortmund untuk baru bisa menjadi juara di Bundesliga. Itu pun Bundesliga, buka Liga Inggris, seperti kita tahu kalau Liga Inggris mempunyai atmosfer yang jauh berbeda dengan Liga Jerman.

Kemudian, jurus gegenpressing yang semula seksi, sepertinya sudah tidak lagi berguna. Karena banyak tim sudah tahu bagaimana meredam takti ini. Belum lagi, kalau melihat apa yang dilakukan oleh manajer Bayern Leverkusen, Roger Schmidt. Schmidt telah memperbaharui gegenpressing menjadi pressmaschine.

Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja berandai-andai apabila Ancelotti pelatihnya. Soal track record Anda sudah tidak perlu mempertanyakan lagi, kecuali Anda ingin menelaah lagi lebih dalam. Anda bisa cek google.

Don Carlo, adalah pelatih kedua-setelah Bob Paisley-yang berhasil menjadi juara tiga kali di Liga Champions. Bedanya, ia lakukan bersama dua tim berbeda (AC Milan dan Real Madrid). Lalu, Ancelotti tidaklah lagi asing dengan Liga Inggris. Ia, kita tahu ,pernah melatih The Blues, Chelsea, pada musim 2009/10-2010/2011.

Paling penting lagi adalah Ancelotti berhasil meraih treble winners di musim perdananya dengan juara Community Shield, Liga Ingrris, dan Piala FA.

Bagaimana pun, tanda tangan sudah digoreskan untuk kerjasama selama tiga tahun. Kita, juga para fans Liverpool akan menantikan apa yang bisa dilakukan oleh Juergen Klopp.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun