Pak Polisi tertegun. Ia kebingungan menjawab. "Tapi itu beda, pak."
"Apa agama kamu?" Tanya Pak Kiai.
"Muslim, pak," jawab Pak Polisi.
"Muslim macam apa kamu tidak percaya peci?" Pak Kiai membentak.
Si anak gadis yang masih duduk di bangku sekolah pertama terlihat bingung. Ia masih duduk di motor. Sang ayah masih berbebat dengan Pak Polisi.
"Mana helm kamu?" Tanya Pak Kiai kepada Pak Polisi. "Kalau kamu tidak percaya peci ini bisa melindungi kepala kamu, kita buktikan saja!"
Pak Kiai lantas mencabut peci di kepalanya, dan membantingnya ke tanah. "Lihat, peci ini tidak rusak kan?" Coba banting helm kamu sekarang! Rusak apa tidak?"
***
Cerita itu pernah saya dengan dari teman saya. Ia menceritakan dengan gelak tawa luar biasa. Kok, ada ya Kiai lucu begitu, katanya.
Rupanya yang membuat ia begitu geli tertawa adalah karena peci Pak Kiai yang mau diadu dengan helm Pak Polisi.
Sekilas memang agak sedikit lucu. Terang saja, peci tidak akan bisa rusak kalau dibanting. Berbeda dengan helm. Tetapi, apa yang diyakini Pak Kiai juga belum tentu salah.