Beberapa orang kini tidak percaya, bahwa kehidupan sempurna selalu punya sisi cacat yang tak pernah disadari.
Gadis itu bernama Kitty.
Dia terbangun dalam kondisi yang sedikit aneh. Kulitnya putih tulang dan selembut sutra.
Sesaat Kitty beranjak ke kamar mandi untuk menggosok gigi, dia pun bercermin. Dia terperanjat kagum kalau yang ia lihat, bukanlah wajah dirinya. Melainkan sosok boneka yang sering ia mainkan saat belia, kendati sampai sekarang juga ia masih mengoleksi beberapa figur di lemari pribadinya.
Hello Kitty tak punya mulut untuk digosok gigi. Sikat gigi itu ia taruh kembali dan mulai memaklumi hal tersebut. Pikirnya, Hello Kitty tak perlu susah payah untuk menggosok gigi karena fisiknya sudah melampaui batas keanggunan yang ada. Haha.
Kitty sangat bahagia dengan bentuk fisiknya yang baru itu. Kehidupan barunya sebagai figur yang diidamkan banyak orang, baru saja dimulai.
Sejenak terlintas dalam pikirannya, Kitty ingin jalan-jalan. Dia ingin menghirup udara segar pagi itu. Dan juga menikmati aroma petrikor subuh yang sangat ia rindukan sejak dulu. Sambil bersenandung dan melompat-lompat kecil, Kitty menikmati aktivitas paginya itu dengan sangat gembira.
Tanpa disadari di belakangnya, ternyata ada anak-anak kecil yang ikut berjalan-jalan membuntuti Kitty karena pesonanya. Mereka memuji keimutannya, sedang Kitty tak bisa membalas ucapan mereka. Bagi Kitty, dia hanya perlu memperlihatkan bola matanya yang dalam menawan, serta mengelus para kucing itu agar isyarat belah kasihya tersampaikan.
***
Tiga jam berlalu.