Mohon tunggu...
Mohammad Ibnu Sholeh
Mohammad Ibnu Sholeh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri Imajinatif

Hobi baca buku sastra, filsafat, dan matematika. Pernah suka fisika, seni, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mondok Itu Keren, Lho!

13 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 13 Maret 2024   22:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa sih, harus bingung untuk memondokkan anak? Serius nanya.

Sebelum berkenalan dengan problematika di pondok pesantren, perkenankan saya untuk menjelaskan alasan penting mondok bagi para masyarakat, terutama kaum generasi muda—dalam dua paragraf.

Dilihat-lihat, sekarang kita sudah berada di zaman pesat-pesatnya teknologi. Gak tua, gak muda, semua tidak bisa lepas dengan sisi dunia digital. Namun, digitalisasi yang terlalu cepat membuat orang tua kurang bisa membatasi rasa keingintahuan anak mereka terhadap internet. Alhasil, banyak orang tua yang menyerahkan gadget sejak dini tanpa pengawasan yang ketat.

Di balik luasnya informasi dengan internet, banyak sekali pengetahuan yang tidak bisa dijangkau hanya dengan googlin­g, seperti adab dan sopan santun, cara bersosial, beragama yang lurus, bahkan sikap mandiri. Maka sepanjang zaman, pondok pesantren sebagai tempat didik karakter, tidak pernah lekang oleh waktu. Mungkin nantinya, bakal ada banyak orang tua yang berbondong-bondong memondokkan anaknya karena khawatir pertumbuhan sang anak tidak sejalan dengan ajaran Islam.

Dengan begitu, mondok tak kalah pentingnya dari pendidikan formal biasa.

deepai.com
deepai.com

Bagi santri baru, mereka mungkin masih tidak bisa menyesuaikan lingkungan sekitar di pondok pesantren. Mulai dari teman, pelajaran, budaya, mereka mungkin mengalami shock culture di masa awal. Itu sudah biasa.

Kemudian masalah psikis para orang tua. Oke ... memang tidak mudah bagi orang tua melepaskan mereka, apalagi kalau kita sudah terbiasa memanjakan anak setiap hari. Kehilangan mereka akan membuat hati para orang tua menjadi sakit, uwu.

Tetap tenang, wahai orang tua! Andaikan kita memasrahkan semuanya kepada guru dan Allah Swt., insyaallah, semua akan berjalan baik hingga akhirnya. Asal, orang tua harus mendoakan anaknya agar bisa bertahan di pondok pesantren, juga memohon agar pahala jariyah terus mengalir karena telah menempatkan buah hatinya dalam ajaran pendidikan yang benar dan lurus.

Sudah siap memondokkan putra-putrinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun