Mohon tunggu...
Ibnu shabiq
Ibnu shabiq Mohon Tunggu... Editor - Pelajar/pencapaian cerdas cermat juara3

LETS TALK ABOUT THIS WORLD CONDITION

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nabi Muhammad Buta Huruf?

19 Februari 2024   14:29 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah salah satu pertanyaan tentang Nabi Muhammad yang masih ada di benak pikiran penulis yaitu apakah benar Nabi Muhammad buta huruf?

Jika melihat sejarah Beliau, ketika masih muda Nabi Muhammad sering kali diajak pamannya bepergian ke berbagai tempat untuk berdagang artinya tentu saja Nabi Muhammad memiliki pengetahuan yang luas bahkan Beliau pernah masuk dalam sebuah lembaga yang bernama "darun an-nadwah" yang mengurus berbagai permasalahan ummat apalagi bangsa Arab memiliki nilai sastra yang tinggi bahkan kata pemanggilan dalam bahasa arab pun sangat banyak contohnya jika saja bahasa inggris hanya ada "me", "he", "she", "they", dan "us" bahasa arab ada lebih dari itu.

Lantas apakah benar Nabi Muhammad itu buta huruf? Penulis sendiri tidak yakin dengan pemahaman Nabi Muhammad itu buta huruf dalam artian tidak bisa baca-tulis. Yang dimaksud tidak paham kitab dalam surat 42 ayat 52 dalam al-quran tentu saja Beliau saat itu tidak mengetahui apa esensi dan makna dari kitab yang dibaca pada waktu itu begitu pula dengan bangsa arab waktu itu, mereka hanya bisa membaca kitab dan melaksanakan ritual shalat tanpa tau makna dan esensi dari shalat itu. Dan oleh karena itu pula Nabi Muhammad bertahannuts di gua dan menjauhi masyarakat karena beliau berpikir bahwa yang bangsa arab saat itu lakukan adalah tidak benar.

Saat itu turun perintah baca kepada Nabi Muhammad namun beliau tidak dapat membaca, yang dimaksudkan perintah baca dalam kasus ini bukanlah dalam artian membunyikan huruf karena wahyu sendiri pun wal shawtin wala harfin yang artinya bukan suara bukan huruf. Perintah membaca yang Allah turunkan adalah membaca kondisi zaman, membaca tidak selalu diartikan sebagai membunyikan huruf tapi juga bisa diartikan aktif menilai sebuah kondisi.

Pada saat itu karena Nabi Muhammad tidak bisa menilai suatu kondisi yang terjadi maka beliau mengatakan tidak bisa membaca. Jadi kesimpulannya tidak mungkin bagi seorang Nabi Muhammad yang notebanenya tinggal di sebuah bangsa yang memiliki nilai sastra yang tinggi itu buta huruf, al-quran diperuntukan bagi orang yang suka berpikir, jadi setiap ayatnya pun pasti memiliki makna tersirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun