Mohon tunggu...
Ibnu shabiq
Ibnu shabiq Mohon Tunggu... Editor - Pelajar/pencapaian cerdas cermat juara3

LETS TALK ABOUT THIS WORLD CONDITION

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Kemusyrikan?

5 Januari 2024   14:05 Diperbarui: 5 Januari 2024   14:20 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemusyrikan memang hanya suatu kata yang umum didengar dan kata ini tidak membawa suatu perubahan besar di dunia ini atau hanya sebatas persoalan yang ada di akhirat nanti, namun apakah benar makna kemusyrikan ini tidak memiliki arti yang begitu dalam?

Pemahaman kebanyakan manusia hari ini tentang musyrik adalah seperti menyembah pohon, pergi ke dukun, memercayai animisme dinamisme, menyembah patung, dan seterusnya. Tapi apakah benar kemusyrikan hanyalah adalah sebatas itu?

Jika demikian, Allah sepertinya tidak perlu menjelaskannya secara tegas dan jelas tentang hal tersebut di al quran, karena berdasarkan pemikiran manusia pun tau bahwa hal hal tersebut hanyalah suatu kebodohan sosial spiritual dan sebagai bentuk ketidakpercayaan diri dalam menjalani hidup. Bahkan jika hal hal tersebut dilakukan oleh seseorang, tentu tidak akan berdampak pada dunia karena hanya sebatas kebodohan yang semua orang tau akan hal tersebut.

Kemusyrikan bukan hanya sebatas itu, kemusyrikan sesungguhnya adalah sesuatu yang dapat menghancurkan alam dan dapat menghancurkan kehidupan ini, karena itulah Allah secara tegas mennyatakan di kitab kitab-Nya bahwa kita tidak boleh musyrik. Lalu apakah musyrik itu?

Untuk memahaminya, kita perlu mengetahui kedudukan Allah sebagai apa, yaitu sebagai Rabb, Malik, dan Ilah seperti yang dijelaskan di surat al fatihah dan an nas.

Allah sebagai Rabb yaitu sebagai pengatur seluruh alam, Allah sebagai Malik yaitu sebagai pemilik seluruh kehidupan, dan Allah sebagai Ilah yaitu yang ditaati segala perintah-Nya. Musyrik arti secara bahasanya adalah; menyekutukan, mensyarikati, atau menduakan Allah. Nah disinilah letak poin utama nya, yaitu Allah sebagai Rabb, Malik, dan Ilah tidak bisa diduakan kedudukannya. Jika Allah sebagai pengatur, maka pakailah sistem hukum-Nya yang ada di kitab kitab Allah, jika Allah sebagai pemilik segala sesuatu, maka jangan berpikiran bahwa sesuatu yang anda beli adalah milik pribadi, dan jika Allah sebagai yang ditaati, maka laksanakanlah segala perintah-Nya yang ada di alam dan di kitab kitab-Nya.

Allah sebagai Rabb, Malik, dan Ilah tidak bisa diduakan, karena jika demikian, anda akan musyrik karena menduakan kedudukan-Nya. Percayalah, jika seluruh manusia tidak musyrik dan taat akan perintah-Nya niscaya dunia akan seperti kehidupan di surga/jannah. Sebaliknya, jika kita musyrik, maka kehancuran dan azab akan selalu melanda, oleh karena itulah musyrik disebut dosa besar yang tidak diampuni dan ditegaskan dibanyak ayat ayat al quran, karena memang kemusyrikan hanya membawa kehancuran dan membuat Allah murka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun