Mohon tunggu...
Ibnu shabiq
Ibnu shabiq Mohon Tunggu... Editor - Pelajar/pencapaian cerdas cermat juara3

LETS TALK ABOUT THIS WORLD CONDITION

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukti Bahwa Memilih Penguasa Berdasarkan Suara Terbanyak Merugikan Rakyat

27 September 2023   19:30 Diperbarui: 27 September 2023   19:36 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah kejadian di Rempang, saya semakin yakin bahwa kebanyakan penguasa yang sedang berkuasa saat ini maupun dari dulu lalai akan tugasnya. Bayangkan saja masyarakat diusir dari tempat tinggal mereka padahal mereka sudah nyaman, dan dipenuh oleh kenangan dari generasi ke generasi namun tiba tiba saja diusir karena orang asing hendak menginvestasikan uang mereka dengan tujuan untuk memperbanyak lagi uangnya, bahkan dibantu sama TNI untuk mengusir dan tentu saja diperintah oleh atasan mereka.

Ini membuktikan bahwa penguasanya tidak lagi bersama rakyat setelah berada di tempat yang tinggi padahal ketika pemilu mereka memasang baliho dimana-mana, mengeluarkan kata kata hipnotis agar dapat terpilih dan bahkan membuat janji janji manis yang tidak tau apakah akan digenapi setelahnya...

Padahal di UUD 1945 pasal 33 berisikan: "seluruh alam yang ada di Indonesia dikuasai oleh negara sendiri dan sebanyak banyaknya digunakan untuk kemakmuran rakyat". Namun apa yang terjadi?? Karena penegak hukumnya tidak konsisten lagi dengan apa yang mereka katakan ketika masa pemilu, mereka seketika lupa untuk apa berada di kursi pemerintahan itu dan dibutakan oleh uang dan tahta. 

Itulah bukti nyata mengapa metode suara terbanyak ini kurang tepat dijadikan sistem pemilihan pemimpin. Adapun di firman Allah, mengatakan bahwa "jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumu niscaya kamu akan tersesat, yang mereka ikuti hanyalah PERSANGKAAN BELAKA dan mereka hanyalah membuat kebohongan " (surat 6 ayat 116) pada al quran sebagai petunjuk ini pun mengatakan bahwa jangan ikuti kebanyakan orang karena mereka hanyalah bersangka sangka terhadap apa yang mereka ikuti itu.

Memang kita tidak bisa berbuat apa apa saat ini agar dapat mengubah sistem yang sangat bobrok ini, namun minimal kita dapat berlepas diri dari yang namanya bersangka, sehingga ketika kalian ingin memilih pemimpin  jangan mentang mentang kata orang pilih ini pilih itu malah kalian ikuti tanpa di "saring" terlebih dahulu. "Janganlah mengikuti apa yang tidak kamu ketahui" Al Isra ayat 36.

Sekian ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun