Ade Armando Juru Bicara Istana?
Dosen adalah bagian penting dari lembaga perguruan tinggi yang berfungsi sebagai pengajar, pendidik dan penasehat. Bukan sebagai penghakim, penghujat apalagi penganiayaan.Â
Peran dosen seharusnya dilakoni dengan keikhlasan sesuai dengan tupoksi dari tugas-tugasnya. Mendidik menjadi ujung dari setiap tindak tanduknya. Walaupun kita semua tahu bahwasanya dosen-pun seorang manusia yang tentu memiliki kelemahannya sendiri.
Dosen sebagai pendidik tentu memiliki beragam variasi penilaian capaian dalam mendidik. Mengevaluasi serta memberikan langkah strategis demi pencapaian yang lebih baik bahkan maksimal. Begitulah dosen seharusnya bekerja. Bukan malah sebaliknya. Menghardik, menuduh bahkan menjual mahasiswanya demi popularitas. Miris memang.
Dosen bukan tameng atas gagalnya pemerintahan, bukan sebagai juru bicara istana akan tetapi dosen adalah pendidik yang siap jujur dalam mengemukakan keilmuannya sekalipun itu berdampak buruk bagi kekuasaan. Dosen bukan Aktor Politik yang berkampanye sesuka hati, bukan Hakim yang siap menghakimi Pemikiran mahasiswa. Lucuh memang negeri ini.
Miris ketika dosen harus berperan sebagai juru bicara, sangat memalukan dan menjatuhkan harkat dan martabat seorang dosen. Apalagi bernaung dibawah payung yang besar dan ternama.Â
Kembalilah ke tugas dan fungsimu. Itupun ketika angkau merasa pernah menjadi mahasiswa. Biarkan idea mahasiswa menjadi pemantik perubahan dan revolusi kejujuran. Buatlah Perbedaan antara Dosen dan Juru Bicara Istana karena ada batasannya antara Pendidik dan Politik.
Biarkan ketika kritikan mahasiswa menggebu kepada pemerintah, biarkan tugas pemerintah menjawabnya. Tugas Anda sebagai dosen laksanakan jangan menghakimi karena itu bukan tupoksi anda.
Alangkah baiknya melakukan pemecatan terhadap dosen bertipekal Juru bicara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H