Rencana Pemekaran Wilah Kedang Menguntungkan Siapa?
Dikutip dari NTTsatu.com -- LEMBATA -- Wilayah Kedang yang selama ini hanya dua kecamatan yakni Omesuri dan Buyasuri bakal dimekarkan menjadi empat kecamatan. Dua calon kecamatan baru itu adalah Kecamatan Suri Wula yang merupakan pemekaran dari Omesuri dan Loyo Buta pemekaran dari Buyasuri.
Bupati Sunur mengatakan, pemerintah perlu memperoluas daerah teritorial untuk mendorong dan meningkatkan ekonomi masyarakat di desa-desa. Untuk pembentukan Kecamatan Suri Wula di Kecamatan Omesuri Bupati Sunur berharap agar masyarakat Omesuri memberikan dukungan kepada Pemerintah. "Saya minta agar diberikan kemudahan sehingga saya bisa membangun," kata Bupati Sunur. Sabtu (12/1/2019)
Rencana pemekaran yang dilakukan Pemerintah Lembata kiranya perlu dilakukan kajian ulang terkait infrastruktu termasuk jalan rayar dan fasilitas. Dimana di wilayah kedang, Persediaan ATM sangat terbatas dimana hanya ada di pusat kecamatan, dan Kantor POS. Pemerintah saking sibuknya melakukan perencanaan pemekaran sampai lupa bahwa pemberdayaan masyarakat itu penting untuk dilakukan.
Infrastruktur jalan yang menghubungkan Kecamatan Omesuri dan Buyasuri  kini masi tergolong rusak dan sulit untuk dilewati. Ditambah lagi dengan pemekaran menjadi 4 kecamatan, ini merupakan hal yang aneh bin ajaib, dimana pemerintah fokus pemekaran yang akan berdampak pada kebutuhan bangunan gedung (proyek), Pegawai dan prabot kantor lainnya tampa berpikir tentang kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Alangkah baiknya sebelum pemerintah berpikir tentang pemekaran maka terlebih dahulu berpikir tentang fasilitas pendukung baik jalan maupun fasilitas umum lain yang lebih bermanfaat kepada rakyat. Pemekaran 4 kecamatan boleh tetapi ketika tidak di imbangi dengan perbaikan fasilitas maka tidak terlalu berdampak pada masyarakat dan hanya akan berdampak pada kepentingan politik dan kekuasaan.
Stpo pemekaran berbau kepentingan sesaat,
Stop pemekaran jikalau tidak berdampak pada kepentingan rakyat.
Stop pemekaran jikalau hanya menginginkan proyek pembangunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H