Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Hati

1 Oktober 2018   21:57 Diperbarui: 1 Oktober 2018   22:19 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Semoga kamu baik-baik saja
Tetaplah hangat meski sepi mendera
Jangan menangis walau perih melanda
Dan selalu kuat meski terasa hampa
Kelak sakitmu sekarang kan berlalu
Lukamu kan perlahan mengering
Meski besok tak menjamin senyum
Setidaknya  luka lamamu telah sembuh
Teruntuk hati...
Bertahanlah sebentar lagi
Kamu pasti baik-baik saja
Simpanlah segala lara yang menyengat
Sembunyikan mereka
Jauh dalam liku hati terdalammu
Entah kapan kau akan lupa
Meski enggan
Tapi relakan
Karna kau berhak bahagia
Teruntuk hati
Kelak jika nanti saatnya tiba
Kamu akan mengenang semua
Sebagai warna-warni pelangi hidupmu
Bukan dengan tangis
Bukan dengan Pilu
Mungkin tawa ataupun senyum
Teruntuk hati
Nanti jika harinya benar-benar tiba
Aku akan bertanya
Jadi...
Teruntuk hati
Apa kamu bahagia?

           By.Asry witak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun