Sumber foto: ibnu purna, koleksi pribadi.
Kalau kita jalan-jalan di kota Denpasar Bali, terutama di kawasan pariwisata, terasa kota ini relatif bersih dibandingkan dengan kota besar-besar lainnya. Coba saja anda perhatikan di kawasan pantai Kuta Bali. Para pedagang disana secara otomatis ikut menjaga kebersihan disekitar disekitar dagangannya. Mereka akan menyapu dan memungut sampah disekitar dagangannya, sehingga terlihat bersih. Kebersihan di kota-kota Denpasar dikampanyekan dengan melibatkan kepala dusun atau kepala desa di wilayah setempat. Misalnya mereka memasang pengumuman agar masyarakat menjaga kebersihan disekitarnya. Bahkan dalam pengumuman tersebut dicantumkan nomor telpon untuk pengaduan apabila terdapat tumpukan sampah atau melaporkan orang yang membuang sampah. Dengan melibatkan kepala dusun atau kepala desa yang relatif dengan warganya, diharapkan larangan membuang sampah seenaknya dapat ditegakkan.
Bali selama ini sudah dikenal sebagai salah satu tujuan masyarakat dunia utk tempat berwisata. Meskipun indahnya pemandangan yang ada di Bali, tapi para turis akan berpikir ulang untuk datang kembali kalau Bali menjadi jorok penuh sampah dan kotor. Â Karenanya setiap warga Bali dan mereka yang bekerja dan berusaha di Bali harus berjuang dengan penuh kesadaran untuk menjaga kebersihan wilayahnya, terutama di kawasan wisata.
Pemerintah Provinsi Bali sendiri bertekad menjadikan Bali sebagai Pulau Bersih dan Hijau (Bali Clean and Green) melalui Gerakan Penghijauan dan Kebersihan Lingkungan (GPKL), yang dapat diwujudkan dalam lingkungan masing-masing. Misalanya dalam kegiatan yang digelar pada bulan Agustus 2014 yang lalu telah ditanam 1.500 pohon tanaman langka yang umumnya untuk keperluan ritual dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk BUMN dan swasta lainnya. Selain itu, Pemda juga menyerahkan gerobak dan tong sampah sesuai permintaaa pimpinan masyarakat setempat.
Gerakan penghijauan ini, selain untuk menjaga kebersihan dan penghijauan, juga bertujuan menyelamatkan keanekaragaman hayati tanaman endemis khas Bali untuk menunjang penyediaan bahan upakara dalam ritual Agama Hindu. Simak http://m.antarabali.com/berita/57710/bersih-hijau-menuju-pariwisata-bali-berkelanjutan Kalau pariwisata di Bali ingin berkelanjutan, maka pemda Bali memang harus melibatkan pimpinan agama dan tokoh masyarakat setempat. Peranserta dan kesadaran masyarakat sangat penting dan menentukan dalam mewujudkan Bali menjadi bersih dan hijau. (Tulisan lain, baca di ibnupurna.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H