Curah hujan dengan intensitas sangat tinggi di Kota Banjarmasin memberi dampak bagi lingkungan kampus Universitas Lambung Mangkurat. Setiap tahun terjadi hujan dengan intensitas tinggi, akibatnya genangan air dalam kampus kian meningkat, bahkan tahun 2020 lalu terjadi banjir yang cukup besar menggenangi lantai 1 gedung Rektorat ULM serta beberapa gedung lainnya dalam kampus ULM. Dampaknya beberapa peralatan elektronik dan aktivitas kampus ULM juga terdampak termasuk kegiatan sehari-hari warga kelurahan Pangeran Kecamatan Banjarmasin Utara menjadi terganggu.
Sebagian lahan Kampus ULM di Banjarmasin telah ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau, yang menurut ketentuan tidak bisa dijadikan lahan pembangunan gedung, namun masih bisa dijadikan kawasan taman atau area terbuka public. Ruang terbuka hijau merupakan solusi untuk mengurangi area yang terkena banjir di ULM. Air hujan tidak menjadi banjir atau genangan karena ruang terbuka hijau yang mampu menyerap air yang turun.Â
Kepala Biro Umum dan Keuangan ULM, Ahmad Iskandar (06/03/2021), Banjarmasin, mengatakan ide pertama muncul dari Bapak Dr. Bani Noor Muchamad, S.T., M.T. (Sekarang Dekan FT ULM), beliau menggagas perlunya grand desain tata air dalam kampus ULM di Banjarmasin termasuk perlunya membangun embung untuk menampung air saat intensitas curah hujan cukup tinggi untuk menghindari terjadinya banjir.Â
Untuk memanfaatkan RTH di lingkungan ULM diantaranya melaksanakan implementasi "Manajemen Ruang Terbuka Publik di ULM dengan membuat Arboretum Lahan Basah Guna Mendukung Program Kampus Merdeka di lingkungan ULM". Taman Arboretum Lahan Basah ULM menjadikan Ikon serta tempat wisata edukasi yang mudah di akses, murah dan menyehatkan bagi masyarakat kampus dalam melakukan penelitian, pendidikan tentang lahan basah di kampus ULM. Taman Merdeka ini berkontribusi menyediakan sarana sosialisasi dosen dan mahasiswa dalam mensukseskan Program Kampus Merdeka di ULM dan menjadi referensi utama dunia dalam data dan implementasi riset lahan basah.Â
Rencana Pembuatan Arboretum Lahan Basah ULM sudah dimulai sejak 2020 lalu. Rencana pembuatan Embung dan Arboretum lahan basah ini telah cukup banyak mendapat dukungan diantaranya sebagaimana Peresmian Pembuatan Arboretum Lahan Basah ULM pada saat Diesnatalis ULM ke 62 yang lalu.
Untuk implementasi Proyek Perubahan jangka menengah direncanakan mulai dilaksanakan tahun 2021 realisasi Tahap Pertama Arboretum Lahan Basah ULM, serta Pembuatan Taman Merdeka Lakon d'BEST. Untuk Jangka panjang di rencanakan realisasi bertahap mulai tahap 2 tahun 2022 sampai dengan 2027 pembuatan taman arboretum lahan basah ULM. Adapun Ruang Terbuka Hijau yang direncanakan untuk pembuatan Embung dan Arboretum yakni di sekeliling General Building, di samping gedung baru FISIP, dan area belakang gedung Post Graduate.Â
Salah satu mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat, Edmund Findal Nuris berharap agar taman ini bisa cepat diselesaikan agar masalah banjir di sekitar ULM bisa teratasi apalagi sekarang curah hujan sudah mulai meningkat, ia sangat menanti-nanti Taman Arboretum Lahan Basah ULM yang sesuai visi misi ULM itu sendiri yaitu "Terwujudnya ULM sebagai Universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lingkungan lahan basah".
Sumber : * Ahmad Iskandar, Kepala Biro Umum dan Keuangan ULM * Edmund Findal Nuris, Mahasiswa Ilmu Komunikasi ULM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H