Dalam era digital yang semakin canggih dan kompleks, nilai-nilai Pancasila tetap menjadi fondasi penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila, sebagai ideologi negara, tidak hanya berlaku dalam konteks politik dan sosial tradisional, tetapi juga harus diinternalisasi (pendalaman, penguasaan secara mendalam) dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di era digital. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, memiliki peran kunci dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan digital.
1. Pengaruh Era Digital terhadap Nilai-Nilai Pancasila
Era digital telah membawa banyak perubahan dalam cara kita berkomunikasi, mengakses informasi, dan berinteraksi dengan masyarakat. Meskipun teknologi digital telah memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia dan mengakses informasi yang luas, ia juga menimbulkan beberapa tantangan bagi pelestarian nilai-nilai Pancasila. Anonimitas (ketidakjelasan informasi mengenai identitas seseorang) , polarisasi (perbedaan pendapat yang tajam antara kelompok-kelompok politik, sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan bersama), dan penyebaran berita palsu menjadi beberapa masalah yang harus dihadapi.Â
2. Pentingnya Internalisasi (Pendalaman) Nilai-Nilai Pancasila
Generasi muda harus memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila untuk menjaga identitas bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur seperti ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimipin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.Â
Sila-sila dalam Pancasila tidak dapat dilaksanakan atau diamalkan secara terpisah karena merupakan satu kesatuan yang utuh dan berkaitan satu sama lain. Sebagai warga negara harus menunjukkan penghargaan kepada nilai-nilai Pancasila dalam segala bidang kehidupan dengan mempertahankan Pancasila. Pengamalan Pancasila berarti mengupayakan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan untuk diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia.
3. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Media Sosial
Dalam era digital, media sosial menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengajak komunitasnya masing-masing untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilakukan dengan bijak membuat konten yang tidak mengarah pada perpecahan dan memilah konten negatif agar tidak dipublikasikan.Â
Berikut adalah contoh penerapan nilai-nilai Pancasila di media sosial:
-} Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa):
Di era sekarang pengamalan sila ke-1 bisa dilakukan untuk dakwah, untuk menyebarkan tuntunan-tuntunan ayat suci sesuai dengan agama masing masing guna untuk mempertebal keimanan, Â baik berupa video ataupun tulisan.Â
-} Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab):
Membagikan informasi di media sosial mengenai isu-isu kemanusiaan, seperti hak asasi manusia, agar lebih banyak orang menyadari dan peduli.