Meskipun negeri ini sedang dilanda pandemi. Tapi semangat dalam beribadah tetap menggelora. Sama-sama memiliki hari besar di bulan Mei, umat Islam dan umat Buddha, keduanya tetap menjalankan masing-masing ibadahnya di rumah. Islam dengan berpuasa, Buddha dengan perayaan Tri Suci Waisak (hari raya umat beragama Buddha untuk memperingati kelahiran, pemenangan (ilmu), dan wafatnya Buddha)
Peringatan bulan Ramadan dan Waisak sama-sama memiliki pesan kebaikan antar sesama. Dalam Islam, contoh kebaikan seperti memperbanyak sedekah saat puasa bulan Ramadhan itu dianjurkan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini. "Dari Anas RA, sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?' Rasulullah saw menjawab, 'Sedekah di bulan Ramadan,'" (HR At-Tirmidzi).Â
Sementara dalam Buddha, peringatan Waisak 2564 BE tahun ini mengusung tema, "Dengan kesadaran Dhamma, kita tingkatkan kepedulian sosial demi keutuhan bangsa." Di tengah situasi negara kita yang kurang baik, pesan atau semangat kedua perayaan tersebut sangatlah dibutuhkan saat ini.Â
Apalagi, ditambah pesan Waisak yang Presiden Joko Widodo sampaikan pada akun instagramnya, "Dengan persaudaraaan dan gotong royong, kita akan berjalan bersama melewati segala ujian dan kesulitan." Lewat pesannya tersebut, tentu presiden ingin mengajak seluruh masyarakat agar memiliki rasa optimisme dalam melewati pandemi virus corona.
Sebagaimana pula firman Allah swt dalam surat Al-Insyirah ayat 5, setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Semoga kita senantiasa diberikan kesabaran dan ketabahan dalam kesulitan ini.
Selamat Hari Tri Suci Waisak dan selamat menunaikan ibadah puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H