Mohon tunggu...
Ibnu Fauzi
Ibnu Fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Anak Rantau

Penganut mantra "Man Jadda Wajada", suka Indomie, suka mendengarkan musik, dan suka jalan-jalan. Kenali aku lebih dalam di instagram @ibnufauzi07

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kalap Belanja vs Anti Kalap-kalap, Pilih Mana?

2 Mei 2020   22:46 Diperbarui: 2 Mei 2020   23:05 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Kegiatan belanja selalu identik dengan perempuan. Ya, tak terkecuali ibu saya. Ia senang sekali belanja makanan dalam jumlah banyak. Memang tak mengapa. Tapi, saya merasa kesal sendiri ketika makanan yang dibeli enggak habis. Dibuang. Mubadzir.

Pernah ia beli buah-buahan banyak. Karena ngga ada yang makan, buah sampai membusuk di dalam kulkas lalu dibuang. Kemudian jengkol, untuk ia colet dengan sambal dan ngga abis juga. Sampai-sampai semut datang mengerubungi jengkol tersebut.

Cabai juga menjadi salah satu jenis belanjaan favorit ibu. Banyak banget ia beli. Nasibnya tinggal menunggu saja seperti buah-buahan yang akan membusuk di kulkas. Sudah sering saya mengingatkan untuk belanja makanan seperlunya saja. Ia mengiyakan tapi tetap terus melakukan.

Terkadang ada benarnya juga sih ketika ibu memilih belanja dengan jumlah banyak. Salah satunya seperti harga yang sedang turun atau murah. Itu menjadi magnet yang bisa bikin kalap bukan?

Jadi kamu tim mana, kalap belanja atau anti kalap-kalap?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun