Di situasi yang seperti ini memang sulit untuk bersilaturahmi secara langsung (face to face). Tapi, hal itu tidak menjadi hambatan bagi saya untuk menghubungi teman-teman dekat yang tengah bekerja di ibu kota sana. Saya pun langsung melakukan panggilan grup melalui Whatsapp.
Perbincangan kami tak jauh dari dampak adanya covid-19. Teman saya bilang, sebelum kantornya menerapkan work from home, ia sampai bingung bagaimana caranya sampai di kantor, karena ojol nggak boleh angkut penumpang. Beruntung, ia punya teman yang satu arah dengan alamat kostnya. Ia juga sempat ketakutan ketika tahu di dekat kost-nya ada yang positif terjangkit virus corona.
Teman saya yang lain juga bercerita, karena kantor menerapkan wfh, dia tidak mandi selama bekerja di kamar kostnya. Alasannya saya terima. Untuk apa mandi toh ngga kemana-mana dan ngga ketemu siapa-siapa?
Hingga akhirnya, kabar buruk muncul di tengah perbincangan kami. Salah satu dari mereka bilang, perusahaannya akan melakukan efesiensi jumlah karyawan dan ia terkena dampaknya. Saya sedih mendengarnya.
Kami pun saling menguatkan, menyemangati dan mendoakan. Berharap agar mendapat pekerjaan yang baru dan lebih baik dari sekarang. Saya bilang, meskipun di kondisi seperti saat ini, walaupun susah mencari pekerjaan, masih ada beberapa perusahaan yang melakukan rekrutmen. Jangan berhenti berusaha pokoknya.
Bulan Ramadan yang semestinya menjadi berkah bagi semua orang, tapi ada pula yang terkena musibah. Walau begitu, saya percaya di balik musibah itu pasti ada rencana besar yang sedang Allah swt siapkan untuk kita. Innallaha ma'anna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H