Sebagai seorang guru matematika di tingkat SMA, saya pribadi awalnya mengalami kesulitan menyampaikan materi pembelajaran. Terutama mengenai perbedaan kemampuan antara siswa yang mampu dan siswa yang tidak mampu dalam pembelajaran. Mungkin kondisi ini juga dialami beberapa rekan guru. Dalam kesempatan ini saya mencoba berbagi mengenai apa yang perlu kita cermati terhadap perkembangan pembelajaran siswa kita. Ternyata yang membedakan diantara siswa yang mampu dan tidak mampu dalam pembelajaran matematika bukan karena siswa itu cerdas dan tidak cerdas. Sejauh dari pengamatan saya terhadap hasil kerja siswa yang kurang mampu, kebanyakan siswa tidak dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan benar bukan karena materi pembelajarannya, namun lebih terletak pada konsep dasar matematika yang belum dikuasai dengan baik terutama operasi-operasi aljabar. Berikut ini contoh-contoh kesalahan siswa dalam pengerjaan Matematika yang harus menjadi perhatian kita sebagai guru, antara lain :
- Menghilangkan suku tengah pada operasi kuadrat. Contohnya (2x + 3)^2 = 4x^2 + 9. Jadi suku tengah tidak ditulis, seharusnya hasilnya 4x^2 + 12x + 9.
- Pendistribusian dalam perkalian aljabar. Contohnya x + 2(y + z) = x + 2y + z suku yang belakang tidak dikalikan, seharusnya hasilnya x + 2y + 2z.
- Operasi bentuk pecahan. Contohnya 1/2 + 1/2 = 2/4, pembilang dan penyebut sama-sama dijumlah, seharusnya hasilnya 2/2atau 1.
- Penjumlahan bentuk akar. Contohnya akar 3 + akar 3 = akar 6, akarnya dijumlahkan, seharusnya hasilnya 2 akar 3.
- Perkalian bentuk pangkat. Contohnya 2^3 x 2^4 = 2^12, pangkatnya dikalikan, seharusnya hasilnya 2^7.
Tentunya masih ada beberapa konsep dasar aljabar yang lain yang perlu menjadi perhatian kita guru Matematika, sehingga kesulitan belajar siswa dalam pelajaran Matematika dapat diminimalisasi dan kemampuan siswa dapat ditingkatkan. Semoga bermanfaat....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI