Mohon tunggu...
Ibnu Darian
Ibnu Darian Mohon Tunggu... -

Berkata dengan bener , kalau salah yah terima saja , dari pada di bener benerin.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hiburan untuk Para Koruptor

4 Juni 2013   02:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:34 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam ...

Pendahuluan.
Saya menulis ini hanya untuk menulis bukan untuk mencari perhatian seorang wanita berparas cantik apalagi seksi.

Isi
Sekarang-sekarang ini sosok Ahmad Fathonah lagi jadi bahan cibiran masyarakat , karena beliau telah rela ikhlas menyuapi Sapi Negara . Tapi bukan itu maksud saya menulis ini , dan juga bukan kecemburuan saya terhadap beliau karena mempunyai banyak teman wanita . Semoga beliau bertaubat dan kembali kejalan yang benar .

Kenapa yah di acara berita di televisi sekarang ini tak lepas dari isu isu korupsi ,kayaknya kalau tidak ada berita tersebut kurang hot gitu  . Mungkin ini adalah sedikit prestasi yang dimiliki Indonesia untuk saat ini , kenapa saya bilang prestasi ? , karena para Koruptor yang di tangkep malah seneng senegg aja , dan itu terlihat bahwa kebanyakan orang menghargai sosok para koruptor tersebut (saya mah enggak!!) . Dan lebih mirisnya lagi , setiap koruptor yang di giring ke pengadilan gak di gebukin dulu , beda sama maling ayam atau maling jemuran , bonyok dulu baru masuk meja hijau , dan dari perbedaan tersbut sudah jelas bahwa Koruptor lebih di hormati dari pada maling Ayam .

Di dalam hati masyarakat pasti sangat panas bila mendengar berita berita korupsi yang sudah tidak teratasi , bahkan bukan juta jutaan lagi yang di raup , tapi ampe triliunan . Gimana tidak panas ? gaji udah gede tapi masih dapet lagi  . Coba saja para koruptor tersebut hanya mengambil uang Korupsinya saja , dan Gajinya buat kita ? , mungkin kita gak panas yah ? , kenapa begitu ? , yah gajinya kan halal , kalo uang korupnya mah HARAM , lebih baik kita kelaperan seumur hidup yah gak ? dari pada makan uang haram .

Percuma hidup mewah , bergelimpangan harta, disekelilingi wanita seksi dan cantik . Tapi hasil uasaha tersbut dari yang haram . Mau di bawa kemana anak kita nanti ? , kalau di kasih makan dari makanan haram . Gimana Negara ini bisa maju kalau generasi mudanya di kasih makan dari uang haram . Gimana Negara bisa maju bila PARA PEMIMPINNYA MAKAN DARAH RAKYATNYA SENDIRI ??

Yang saya tahu bahwa nanti pada yaumul Hisab ( Hari perhitungan ), yang paling lama di hisab adalah para pemimpin . Saya heran kepada para Koruptor , kenapa yah mereka bisa berani beraninya korupsi ? , padahal dia kan pernah sekolah , apalagi udah pernah makan bangku universitas. Masa ia masalah Masa Depannya sendiri di Akhirat tidak di perhatikan ? . Tapi itu tidak di herankan lagi , Karena pada zaman sekarang ini , kebanyakan orang mengambill pedoman "Money Talks" , dan tidak heran juga kenapa para rakyat sudah menurun rasa Nasionalismenya karena itu tadi "Money Talks" . Coba lihat sekarang ? , kebanyakan orang mementingkan diri sendiri , dan kembali ke para pemimpin , mereka mempunyai gaji besar , dan memegang amanah uang rakyat yang besar juga . Tapi kenapa masih ada pengemis di jalanan ? , pengamen di jalanan ? Apakah mereka buta , atau belagak buta ? Tiap hari pasti ada jeritan Anak kecil kelaparan ? Apakah ORANG  yang ada di Kantor DPR mendengar ? apakah mereka hanya berbicara masalah POLITIK DAN KORUPSI . Mungkin kita harus berprasangka baik terhadap mereka , bahwa ada dua kemungkin mereka itu 'Budek atau Belagak Budek'.

Penutup
Mungkin sampai disini tulisan saya yang banyak kerancuan dari kata kata yang ambigu atau tidak jelas , tapi itu tidak mengurangi semangat saya untuk menulis . Karena saya tidak akan mengikuti jejak Ahmad Fathonah yang telah mempunyai istri cantik tapi banyak teman wanita yang bukan Mahromnya ... Mudah mudah Beliau , Saya dan kita semua di berikan Hidayah Dan Taufik oleh Allah Azza Wall ...

Aamiin ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun