Mohon tunggu...
Ibnu Azka
Ibnu Azka Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis dan Mahasiswa Pascasarjana UIN SUNAN KALIJAGA

Mencoba Hidup Lebih Berarti

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan Momentum Hijrah: Hidup Terarah

31 Maret 2023   03:15 Diperbarui: 31 Maret 2023   03:17 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ramadhan yang hadir hanya sekali dalam setahun memberikan banyak hikmah dan pembelajaran yang luar biasa kepada setiap umat Muslim yang beriman. Momentum ramadhan menjadi refleksi bagi setiap individu yang melaksanakannya, banyak kemudian kebiasaan-kebiasaan yang terbiasakan di bulan ramadhan, misalnya orang yang biasa membaca koran kini beralih membaca Qur'an. 

Meskipun hanya sekali setahun, namun tidak ada bulan yang semeriah bulan ramadhan bagi umat muslim di seluruh dunia. Bulan ramadhan menjadi bulan penggemblengan umat Muslim agar bisa menjalani hidup yang lebih terarah di bulan lainnya. Selain itu, bulan ramadhan diyakini mampu mendobrak kebiasaan-kebiasaan lama menjadi lebih tertata. Bangun tengah malam, mendirikan shalat, ngaji, dzikir dan do'a, serta dilanjutkan shalat subuh secara berjamaah.

Hal tersebut tanpa disadari dapat membentuk karakter seseorang untuk bisa lebih disiplin dan memiliki etos kerja yang baik. Menurut Nurcholish Madjid atau yang mashur dipanggil Cak Nur, etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim, bahwa kerja mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh perkenan Allah swt. 

Sedangkan Toto Tasmara, dalam bukunya Etos Kerja Pribadi Muslim, menyatakan bahwa "bekerja" bagi seorang Muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset, fakir dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah swt yang harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khaira ummah), atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya. Jika di bulan lainnya ibadah seperti yang disebutkan di atas masih abai untuk dilaksanakan, maka bulan ramadhan hadir untuk menggerakkan. 

Bulan ramadhan senantiasa menuntun umat Muslim agar teratur dan tertib, hal tersebutlah yang menjadi dasar bahwa substansi bulan ini menjadi pemantik untuk bisa menjadikan hidup lebih terarah. Maka amat sangat beruntung, bagi Muslim yang beriman untuk terus berbenah, menjahit kebiasaan-kebiasaan buruk untuk senantiasa mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Bulan ramadhan bukan menjadi alasan bermalas-malasan untuk melaksanakan atau menunda berbagai kegiatan, justru di bulan ini ghirah untuk melakukan kegiatan menjadi spirit yang berlipat ganda sesuai dengan ganjarannya. 

Ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh Muslim untuk membentuk kepribadian lebih baik di bulan ramadhan, diantaranya yaitu bekerja sesuai kewajibannya, menghargai waktu, niat yang ikhlas, jujur, percaya diri, bertanggung jawab dan yang paling penting menjadikan iman sebagai landasan dalam melaksanakan sesuatu. 

Orang dengan ciri tersebut akan senantiasa memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan setiap aktivitasnya, berlomba-lomba dalam kebaikan, menyeimbangkan kebutuhan duniawi dan ukhrawi. 

Dengan pembentukan karakter dan etos kerja yang baik di bulan ramadhan, maka tingkat produktivitas akan senantiasa tumbuh seiring dengan semangat mendisiplinkan diri dari penatnya lapar dan haus di bulan ramadhan, semoga kita semua bisa menjadikan momentum ramadhan untuk ber-hijrah (hidup lebih terarah) .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun