Mohon tunggu...
Ibnu Andhika
Ibnu Andhika Mohon Tunggu... -

Berkunjung ke Semua Negara Dunia Impianku l Manusia hanya Makhluk Lemah sekalipun Presiden l Melihat semua Kejadian dari berbagai sudut akan lebih Baik bukan hanya Kedekatan Emosional saja. l Segera Masukkan Daftar Hitam untuk Keluarga Koruptor l Lebih Mencintai NKRI Lahir dan berharap Meninggal di Indonesia l Jangan Melupakan Sejarah l Pengagum Sosok Bapak Bangsa Bung Karno.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memaksa Demokrat Menjadi Oposisi Adalah Pilihan Terbaik

1 Mei 2014   10:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keteguhan dan kesabaran yang diperlihatkan banyak Petinggi dari PDIP selama 10 Tahun di luar Pemerintahan Pusat membuahkan Hasil sehingga dipercaya Pemilih menjadi Pemenang Pileg 2014 walaupun Hasil Final belum diumumkan KPU tetapi sudah banyak Informasi di berbagai Media sehingga mempermudah jalan untuk mencari Kawan di bandingkan dengan Partai Penguasa saat ini yaitu Demokrat yang sedang Krisis Ketokohan setelah Kita ketahui bahwa SBY tidak bisa mencalonkan menjadi Capres di Pilpres 2014 , memang benar bahwa Kekuasaan yang terlalu lama di pegang 1 Partai itu tidak baik karena terbukti banyak penyimpangan yang terjadi Mulailah dari para Pejabat Negara seperti , Mantan Ketua MK , Mantan Ketua BPK dan beberapa Mantan Menteri juga Mantan Ketua Parpol yang sekarang menjadi Tersangka di KPK. Hal itu disebabkan karena tidak ada rasa takut Bawahan dan tidak ada rasa segan terhadap Pemimpin Negara selama ini yang hanya mementingkan Partainya saja dengan berbagai Kebijakan yang menyengsarakan Rakyat banyak sehingga terindikasi ada Pembiaran kenapa banyak sekali Petinggi Negara Menggarong Uang Negara.

Penulis sebagai rakyat kecil yang ikut merasakan dampak berbagai kebijakan dan memperhatikan tingkah laku para Petinggi Negara selama 10 Tahun cuma bisa berharap dan berdoa agar Partai Demokrat dipaksa agar menjadi Oposisi saja biar merasakan bagaimana rasanya di luar Pemerintahan Pusat karena saat Mereka diberi Amanah oleh Rakyat tetapi disia-siakan begitu saja dengan pembiaran para Elit Partainya terutama Mantan Ketumnya yang sangat Arogan menggarong Uang Negara. Kalaupun akhirnya PDIP sebagai Pemenang Pileg 2014 ingin berkoalisi di harapkan tidak mengulangi apa yang pernah dilakukan oleh Demokrat membagi-bagikan Kursi Menteri ke Teman Koalisinya sehingga terlihat para Menteri yang ada saat ini Kinerjanya Jauh dari Harapan karena Mereka hanya mementingkan Kelompok saja tidak Bekerja untuk Kebaikan Rakyat Indonesia.

Memaksa Demokrat menjadi Oposisi adalah Pilihan Terbaik saat ini cukuplah 10 Tahun Rakyat Indonesia merasakan bagaimana harus dipermainkan Kehidupannya oleh Kebijakan-kebijakan yang Jauh dari Harapan contoh paling nyata adalah Lepas Tangannya Pemerintah terhadap berbagai Harga Kebutuhan Pokok sampai-sampai kadang tidak bisa di jangkau lagi lalu dengan enaknya para Petinggi Negara bilang SABAR , PRIHATIN dan kata-kata Indah tanpa ada penanganan yang serius. Menurut Penulis selama 10 Tahun Pembangunan memang sangat-sangat cepat tetapi ternyata hal tersebut berasal dari Hutang Luar Negeri yang Bunganya terbesar di Dunia apakah masih mau Negara ini kembali di jajah karena tidak mampu membayar Hutang makanya tidak heran Rakyatlah yang harus menanggungnya sedangkan para Pejabat Negara dengan santainya Hidup Mewah tetapi jangan lupa setiap Pemimpin akan di Kenang dengan Tinta Emas atau hanya menjadi Debu Sejarah saja.

Janganlah Bangsa ini kembali di jajah oleh Hutang-hutang yang sudah ditinggalkan Pemerintahan terdahulu maka dari itu Pilihan cuma ada 2 Menggapai Harapan yang lebih Baik di Masa Depan atau kembali harus melihat para Pengkhianat Bangsa Berkuasa Kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun