Jember, 31 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UINKHAS) Jember Posko 5 Desa Karanganyar menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat dengan turut serta dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini dilaksanakan bersama Tim Puskesmas Ambulu di Dusun Krajan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, pada Jumat, 31 Januari 2025. Â
Kegiatan PSN ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa KKN UINKHAS Jember Posko 5, Tim Puskesmas Ambulu, perangkat desa, kader kesehatan, hingga warga setempat. Kehadiran mahasiswa dalam aksi ini merupakan bagian dari upaya mereka dalam mendukung program kesehatan masyarakat selama menjalankan KKN di Desa Karanganyar. Â
Menurut Ketua Posko 5 KKN UINKHAS Jember, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PSN ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap permasalahan kesehatan yang sedang dihadapi masyarakat. "Kami ingin berkontribusi secara langsung dalam pencegahan DBD. Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya. Â
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan sosialisasi kepada warga tentang bahaya DBD, cara mengenali gejala, serta langkah-langkah pencegahan. Tim dari Puskesmas Ambulu menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air bersih. Oleh karena itu, pemberantasan sarang nyamuk menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Â
Setelah sosialisasi, mahasiswa KKN bersama Tim Puskesmas dan warga melakukan inspeksi ke rumah-rumah warga untuk mencari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, tempat penampungan air, pot tanaman, talang air, hingga barang-barang bekas yang bisa menampung air hujan. Jika ditemukan jentik nyamuk, warga diajarkan cara menanganinya dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang tidak terpakai (3M Plus). Â
Selain itu, dilakukan juga pemberian larvasida (abate) di tempat-tempat yang sulit dikeringkan untuk membunuh jentik nyamuk. Mahasiswa KKN turut serta dalam mengajak warga untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dengan tidak membiarkan sampah menumpuk yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Â
Dusun Krajan, Desa Karanganyar, dipilih sebagai lokasi utama kegiatan ini karena adanya laporan peningkatan kasus DBD dalam beberapa minggu terakhir. Tim Puskesmas Ambulu menemukan beberapa kasus warga yang terjangkit DBD, sehingga perlu dilakukan langkah cepat untuk mencegah penyebaran lebih luas. Â
Menurut salah satu petugas kesehatan dari Puskesmas Ambulu, kegiatan PSN sangat penting karena pengendalian nyamuk vektor lebih efektif dilakukan dengan cara memberantas sarangnya dibandingkan hanya mengandalkan fogging. "Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tetapi jika jentik-jentik masih ada, maka siklusnya akan terus berlanjut. Oleh karena itu, kesadaran warga untuk melakukan PSN secara rutin sangat diperlukan," jelasnya. Â
Warga Dusun Krajan menyambut baik kegiatan ini dan merasa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD. Ketua RW setempat juga mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN dalam kegiatan ini. "Adanya mahasiswa KKN sangat membantu dalam memberikan edukasi kepada warga. Mereka juga aktif turun langsung untuk memastikan lingkungan bersih dari jentik nyamuk," ujarnya. Â
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih aktif dalam melakukan PSN secara mandiri dan tidak hanya mengandalkan pihak kesehatan. Mahasiswa KKN UINKHAS Jember juga berencana untuk terus mengawal program ini selama mereka berada di Desa Karanganyar, dengan melakukan sosialisasi lanjutan dan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan Jumantik Mandiri (Juru Pemantau Jentik di rumah masing-masing).Â
Salah satu mahasiswa KKN menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi mereka. "Kami belajar bahwa menjaga kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Semoga setelah kami selesai KKN, masyarakat tetap rutin melakukan PSN agar kasus DBD bisa diminimalisir," ungkapnya. Â