[caption id="attachment_246953" align="aligncenter" width="300" caption="azhar.edu.eg"][/caption] Semua yang melintas dalam keseharian kita merupakan sejarah yang patut di abadikan. Oleh karena itu, saya sengaja mengabadikan sejarah-sejarah ini di artikel-artikelku.
KAIRO-Setelah saya menulis artikel di Kompasiana sebagai jawaban atas segala media massa Indonesia atas pemberitaan korban peristiwa keracunan mahasiswa Mesir yang kuliah di universitasAzhar Kairo (2/4/2013). Disana, saya menulis suatu harapan supaya rector Azhar, Prof. Dr. Usamah Abd.tidak diundurkan dari jabatannyasebagaimana tuntutan para demonstran mahasiswa pribumi Azhar (Ikhwanul Muslimin dan Salafiy Wahabiy-red). Namun, ternyata di Rabu pagi (3/4/2013) pemuka dan pembesar ulama Azhar mengadakan konferensi mendadak yang diadakan di kantor tugas grand Syeikh Azhar,Prof. Dr. Ahmad Thayib, di Masyikhah, Darrasah, Kairo.
Dalam konferensi itu sengaja membahas masalah yang dua hari yang lalu terjadi di asrama mahasiswa Mesir di Hay Sadis, yaitu keracunan mahasiswa Mesir. Dalam konferensi itu membhas tentang keharusan Azhar segera membuat tim penyidik masalah tersebut. Dan, menyerukan Azhar harus sebagai pelayan umat yang memprioritaskan kemaslahatan mahasiswa.
Atas peristiwa keracunan yang mengakibatkan 500 lebih mahasiswa Mesir menjadi korban ini, para petugas kantin dan petugas yang menjabat sebagai divisi bagian gizi semuanya di pecat langsung. Ini dilakukan sebelum adanya tuntutan dari para demonstran.
Disela-sela konferensi itu, rector Azhar mengajukan surat pengunduran diri karena melihat tuntutan para demonstran. Semua itu dilakukan Dr. Usamah sebagai penurunan haknya sebagai orang kedua setelah grand Syeikh Azhar. Beliau lakukan hal ini karena tahu semuanya telah dipolitisir oleh oknum tertentu di luar orang Azhar.
Melihat pengajuan yang dilakukan oleh Pak. Usamah ini, Dr. Ahmad Thayib menolak surat pengunduran diri beliau. Namun, http://goresankecilku.blogspot.com/2013/04/rektor-universitas-al-azhar-mesir.html?zx=728b12ac3f500867
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H