[caption id="attachment_225014" align="aligncenter" width="540" caption="kompasiana.com"][/caption] Akhir tahun baru. Sore itu menunjukan pukul 15.25 WIB. Andi, anak berusia 8 tahun menghampiri ayah dan ibunya. Andi masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Mereka sedang duduk santai di ruang tamu. Pembahasan acara tahun baru ternyata yang sedang diperbincangkan. Pak Hadi, ayah Andi mengajukan tahun baru 2013 ini untuk jalan2. Malamnya ke alun2 Surabaya, siangnya bertamasya ke Taman Indah, Bogor. Andi langsung ikut duduk di sofa sebelah kanan ibunya, Bu Kartika. Samsul dan Sari, kaka pertama dan kedua Andi duduk disebelah kiri dan depannya. Andi yang baru datang hanya ikut mendengarkan. Bu Kartika tak banyak bicara. Beliau seorang ibu yang pendiam namun bijaksana. "Coba, Samsul pengennya kemana?, tanya Pak Hadi. "Malam tahun baru kita ke alun2 bawa kembang api, siangnya pergi ke Mega Mall Cengkareng. Di sana kita bisa bermain puas dan nonton film2 terbaru di bioskopnya", jawab Samsul. Klo kamu, Sari?. "Sari ngikut aja, Pah". Obrolan itu terus berlanjut. Namun, keputusan belum ada karena rencana Samsul dan ayahnya berbeda. Tak lama kemudian, Andi langsung mendekati ayahnya. Dia membisikan sesuatu ke telinga ayahnya. "Andi ada permintaan, nih", kata Pak Hadi, ayahnya. "Boleh gak klo aku minta malam dan siang tahun barunya, kita pergi ke Panti Asuhan Sumber Kasih (PASK)?, tanya Andi ke seluruh anggota keluarga. namun, mukanya menghadap Bu Kartika yang berada di samping Pak Hadi. "Gimana Andi dan Sari?, tanya ayahnya. "Kan, Andi gak pernah minta apa2 selama ini ketika tahun baru", tambah Pak Hadi. "Gimana, Sar?", tanya Samsul ke adiknya, Sari. "Sari, mah, ngikut aja, kak". "Ya udah, kita ngikut rencana Dek Aan aja". ** Usai shalat Isya, mereka bersiap2 dengan membawa perbekalan. Namun, keluarga tak tahu apa yang dibawa oleh Andi. Dia membawa sesuatu yang ditaruh di bag. Pukul 22.00 WIB mereka sampai di PASK. Sambutan pengelola Pati Asuhan dan anak2 yang berada di panti sangat hangat dan ramah-meriah. Andi langsung masuk ke kantor PASK ditemani Ayahnya dan Pak Karko, Ketua Panti. Dia meminta semua anak panti dikumpulkan di satu ruangan. ** Anak2 panti telah terkumpul di Aula PASK yang tak jauh dari kantor tempat Pak Karko. Pak Karko dan keluarga Pak Hadi kemudian menuju langsung ke Aula. Setelah sambutan dari ketua panti, Andi kemudian dipersilahkan untuk menyampaikan kata2. Setelah dia membuka kata2nya, dia berkata, "Andi sengaja ke panti ini. Karena Andi pengen berbagi dengan kalian. Diluar sana banyak anak2 yang hanya berhura2, membuang waktu, tenaga bahkan uangnya untuk menggapai kata "bahagia". Namun, mereka lupa masih banyak kawan2 mereka yang belum bisa tersenyum seperti mereka. Mereka tersenyum di bawah kawan2 panti yang tak bisa melihat mencusuar kembang api. Mereka menyalakan kembang api dan terompet dengan tujuan bahagia. namun, mereka tak tahu bahwa semua itu menyakiti saudara2nya yang belum bisa seperti mereka". Mendengar perkataan ini, pak Hadi, Pak Karko dan sebagian besar anak2 PASK terharu hingga meneteskan air mata haru nun bahagia. "Ini aku bawakan kue dan coklat", kata Andi sembari keliling membagikannya ke kawan panti. "Jangan hawatir, besok kalian semua akan aku ajak ke Duffan". Ayahnya mengiyakannya sambil tersenyum mengusap air mata. "Andi cinta kalian. Kalian dan Andi tak ada bedanya". "Andi bahagia kalian juga berhak bahagia", kata Andi. ** # Andi yang masih kelas 3 SD. Kedewasaannya melebihi Presiden. Maukah dan bisakah Anda jadi Dek Andi? Senin, 19.25 . Cairo, 31 Des. 2012 => 2013. By Syem Sudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H