Mohon tunggu...
Ibnu Muhammad
Ibnu Muhammad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pemuja karya-karya orang lain. Selalu belajar dari yang lain. Bak lebah yang tak usai-usai memproduksi madu dari hasil isapannya.\r\nmampir ke blog ulungku"goresankecilku.blogspot.com"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Berbagi dan Diskon 90 %" Menyambut Ramadhan Ala Mesir

1 Agustus 2012   00:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343780884732454414

[caption id="attachment_197514" align="aligncenter" width="548" caption="ini isi bingkisan yang diterima (dok.pribadi) - beras 10 Kg., minyak goreng 3 liter, gula pasir 3 Kg., teh 4 bungkus, dan masih banyak lagi"][/caption]

Rasul lebih amat sangat dermawan ketika di Bulan Ramadhan”, itu sekilas kutipan hadis Rasululullah shalallahu `alaihi wasallam. Emang dermawan itu tak pernah kenal waktu, namun apa yang dicontohkan rasulullah Saw. Itu menunjukan ada waktu yang ketika beramal itu amat sangat dianjurkan, yaitu Bulan Ramadhan.

Jika kita telisik tentang anjuran hadis diatas, emang sangat tepat sekali momentumnya untuk bersedekah, khusunya dalam bisang logistik, uang dan lain sebagainya. Karena, emang di Bulan Ramadhan itu semua orang sedang membutuhkan semua itu untuk mempersiapkan dirinya menghadapi bulan suci dengan khusyuk. Dari hadis Rasul itu, interaksi sosial terjalin dan sikap saling peduli juga sangat kentara.

Semua muslim akan menghadapi Bulan Puasa tanpa terkecuali. Mungkin, jika orang kaya tiada masalah dalam mempersiapkan kekhusyuan ibadah puasanya secara materiil, dia hanya butuh mempersiapkan diri secara mental. Lain halnya dengan si miskin, dia harus mepersiapkan diri secara materiil dan mental untuk kekhusykan ibadah puasanya, keluarga dan saudara-saudaranya.

Disini peran orang kaya –punya- sangat penting sekali untuk bisa berbagi sebagai wujud dari peduli sosial, yang berujung akan membantu tingkat kekhusyukan si miskin dalam beribadah. Dan juga ternyata berbagi itu sendiri bisa menimbulkan ketenangan jiwa si pemberi. Wah, jadi sebenernya baikyang memberi maupun yang menerima sama-sama merasakan ketenangan dan kedamaian dlam jiwa mereka. Dan lagi, Rasul pernah bersabda, “Nggak akan berkurang harta yang disedekahkan”.

Di kerasnya kehidupan kota Kairo yang merupakan jantung Mesir tidak menjadikan para dermawan bangkrut dan hidup egois tanpa memikirkan tetangganya. Sudah sangat umum jika orang kota terkenal dengan individualismenya, namun untuk Kairo semua itu terbantahkan, lebih-lebih jika Bulan Puasa datang, sikap kemanusiaan sangat terang sekali.

Terkait dengan bagi-membagi, di Mesir banyak kisah unik tentang sedekah khususnya di Bulan Ramadhan. Untuk di Indonesia sendiri semoga sama seperti di Mesir ini, namun saya sendiri belum pernah ngalamin hal seperti dibawah ini nanti di Indonesia. Mungkin hanya beberapa sample yang bisa saya share lewat tulisan ini karena waktu juga yang menjadi pembeda.hehe

***

Mini market deket rumahku, Athat Labib. Mini market itu berada persis dibelakang Masjid Azhar El-Syarif, lokasi yang strategis dan pelayanan yang ramah dan kilat menjadi daya tarik tersendiri bagi para customernya. Tak hanya orang Mesir yang berbelanja disana, wafdin –orang asing- juga banyak yang belanja disana. Walau terbilang market yang amat sangat kecil tapi disana memperkerjakan enam karyawan. Dan semua karyawannya sangat ramah dan cekatan, apalagi jika dengan orang Asia Tenggara.

Mini market Athar Labib (AL) berpartisipasi menjelang Bulan ramadhan dengan memberikan diskon 90 % kepada customer Asia Tenggara yang tinggal di sekitar Masjid Azhar dan belakang Masjid Sayeda Husein. AL sebenarnya ingin membagikan Cuma-Cuma, namun untuk mengaburkan keikhlasan sedekahnya AL mensiasatinya dengan diberikan diskon 90%. AL memberikan diskon biasanya mulai pukul 20:00s/d 00:00 Clt. Dan diskon ini diperuntukan untuk wafidin Asia Tenggara. Karena Asia Tenggara terkenal sopan dan ramah menurut orang-orang Arab.

Ketika ada diskon kita boleh memberitahukan ke semua temen-temen Indonesia yang berdomisili di sekitar Masjid Azhar dan Sayeda Husein. Jumlah warga Indonesia di daerah ini tak lebih dari seratus orang.

Setiap yang datang ke AL pasti langsung ditawarin barang-barang yang dibutuhkan. Pelayan AL selalu mempersilahkan kami ngambil sebutuhnya. Ada temen saya yang waktu itu nggak tahu menahu kalo waktu itu sedang ada diskon, dia belanja perlengkapan mandi dengan jumlah total harga 13 Le. ( 1 Le. = Rp. 1,550), ketika dia membayar di kasir, dia hanya disiruh bayar 2 Le., dia kaget dan nggak percaya, dikira olehnya kasir sedang bercanda. Saya yang waktu itu berada disana langsung memberikan isyarat kepadanya untuk membayarkannya saja. Ketika saya mau memberi tahu temenku yang satu ini, penjaga kasir memberikan tanda-tanda supaya saya nggak ngasih tahu. (kasian deh,,). Saya berbelanja seharga 100 Le. Tapi bayar hanya 10 Le. Ada temen saya yang sudah tahu dan sengaja datang kesana, dia ngambil sampai lebih dari harga 200 Le., tapi dia hanya disuruh bayar 20 Le. Inilah AL berbagi untuk menjemput Bulan Ramadhan. Biasanya barang yang diambil adalah: ditejen, minyak sayur, perlengkapan mandi, kopi, ikan chiken, juz, beras, gula pasir, teh, dan lain sebagainya.

***

Mini market lainnya biasanya telah mempersiapkan bungkusan-bungkusan yang berisi sembako dan bahan cemilan Bulan ramadhan. Jika diuangkan kurang lebih 60 Le. Yang model seperti ini sangat banyak sekali di Kairo Mesir.

***

Toko-toko lain juga dibulan Ramadhan memberikan sedekah uang kepada wafidin dengan jumlah yang berfariasi. Ada yang 30 Le., 50 Le, 100 Le. dan sebagainya. Aja juga yang telah memberikan bantuan finansial setiap bulan, ketika Bulan ramadhan tiba mereka menelfon para anggota yang menerima bantuan itu untuk diberi bingkisan-bingkisan Ramadhan. Mereka membagikan uang itu tanpa beban, bahkan kawan yang tak sempat datang pun jika dimintakan tetap diberi. Inilah mereka yang tak takut dengan penipuan, karena selalu dengannya Allah Swt.

****

Dari kesemua yang telah memberikan sedekah tadi tak ada yang bangkrut dan berhenti memberikan sdekeh tiap bulan maunpun tahunnya. Yang ada mereka malah menambah jatah sedekahnya dan membuka sebanyak-banyaknya penerima sedekah itu.

Walau Mesir sedang mengalami kirisis moneter yang merambah ke perekonomian, namun semangat berbagi tak pernah surut dari mereka. Sungguh benar perkataan Rasul Saw., “Nggak akan miskin orang yang bersedekah”. Ini bukan perkataan sembarang orang, ini perkataan hamba Allah Saw. Yang dijaga dari bohong dan setiap apa yang disabdakan selalu terjadi. Para dermawan ini yakin dengan keyakinan yang tanpa keraguan akan hadis Rasul Saw. Ini. Jika itu sabda Rasul maka tugas kita “LAKUKAN DENGAN RUMUS YAKIN DULU- YAKIN LAGI- YAKIN  TERUS” sembari meningkatkan kualitas niat amal tersebut.

Apalagi janji Allah Swt., “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap bulir Allah lipatkan menjadi seratus bulir, Allah melipat gandakan bagi yang dikehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui” (Al-baqarah: 261).

Ini sekilas yang saya alamin di Mesir ini, semoga bbisa menjadi inspirasi pribadi agar bisa berbagi. Berbagi itu menyehatkan, menenangkan. Bukankah, tangan diatas itu lebih baik daripada tangan dibawah?????.

Salam Sedekah

Ramadhan ke 13

KAIRO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun