Sahabat literasi, tahukah Anda manfaat dari daun Pandan Wangi ? Kalau di Kampung tempat saya tinggal sekarang yakni Jalan Makmur Daeng Sitakka No 25 Tapieng Maros Sulsel, daun pandan wangi setidaknya dimanfaatkan sebagai berikut :
- Membuat Ketupat
- Membuat Lontong
- Untuk Ziarah Kubur
1. Untuk Membuat Ketupat
Dalam membuat ketupat ada beberapa model yang sering dibuat oleh keluarga saya dan beberapa tetangga saya. Yaitu model ketupat sinto, luar dan model bawang. Belum ada yang membuat kerangka ketupat model jago, seperti di Jawa. Untuk ketiga model tersebut setidaknya juga ada dua jenis sesuai ukuran. Untuk komsumsi sendiri, misalnya dibuat untuk tamu para keluarga yang hadir silaturohmi pada hari raya idhul fitri maupun idhul adha. Biasanya kerangka ketupatnya besar-besar. Daun pandan wangi yang dipakai panjangnya kira-kira 1,5 m. Ketupat jenis ini ada 4 baris daun, 6(enam) kerangka ketupat ini bisa dipakai mengisi beras 1 (satu) liter. Satu (1) ketupat model atau jenis ini bisa disantap untuk 2 (dua) orang dengan samangkok coto dan atau 1(satu) paha ayam sayur kare.
Untuk kerangka ketupat yang daunnya berukuran lebih kecil / pendek, misalnya yang berukuran 1(satu) meter atau kurang dari 1(satu) meter, biasanya ketupat ini dibuat untuk dijual di pasar. Untuk ketupat seperti ini harganya Rp 2.000,-/ ketupat yang sudah masak di penjual Coto Makassar. Kalau di pasar biasanya dijual Rp 5.000,- / 3 (tiga) biji ketupat masak.
2. Untuk Membuat Lontong
Kerangka lontong dari bahan daun pandan wangi di daerah saya berbentuk balok. Ukurannya kurang lebih 5 cm x 5 cm x 5 cm. Berisi beras yang telah direbus setengah masak, lalu diberi garam dan santan. Setelah diisi tiga lapis nasi santan, kemudian ditutup dengan daun pandan wangi juga lalu dimasak lagi. Makanan jenis ini sering muncul di acara hari raya idhul fitri maupun idhul adha. Dalam 1 (satu) lontong biasanya ada tiga lapis. Setiap lapis dibatasi daun pandan wangi. Jadi makanan ini lebih harum dari pada ketupat.
3. Untuk Ziarah Kubur.