Maros, 6 Maret 2024
Hallo sahabat literasi, pembaca kompasiana yang budiman. Saya berdoa semoga para pembaca sehat walafiat. Tetap dalam lindungan Allah Subkhanahu wataala, Tuhan semesta alam yang mengatur rezki kita.Â
Setiap hari kerja saya menuju tempat kerja ke SMA PGRI Bantimurung sambil memperhatikan situasi kanan kiri jalan. Terutama jalanan Maros _ Bantimurung yang melewati Kelurahan Boribelaya Kecamatan Turikale - Ds Pakalli Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Saya melihat hamparan sawah di Pakalli tanaman padinya sedang menguning. Saya perkirakan bahwa kurang lebih 2 minggu sudah panen gabah.Â
Satu minggu berikutnya sudah bisa menjadi beras. Jadi kalau dihitung dari sekarang maka akhir maret 2024 sudah ada stok beras di kalangan petani setempat dan atau di para tengkulak gabah. Selanjutnya saya juga mengamati di Dusun Majanang Kelurahan Boribelaya Kecamatan Turikale satu minggu berikutnya juga akan panen gabah. Sehingga di Maros saya yakin harga gabah dan atau beras akan turun. Tiga hari yang lalu saya membeli beras 5 kg harganya Rp 80.000,- jadi per kilogram Rp 16.000,-. Biasanya kalau musim panen saya beli beras di Pasar Maros 1 liter Rp 9.000,- atau satu kilo sekitar Rp 12.000,-
Semoga Maros dan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya juga mengalami hal yang sama. Karena memang wilayah ini sebagai produksi gabah dan atau beras. Semoga tidak gagal yach upaya petani kita. Sehingga mampu menstabilkan beras sampai tingkat nasional. Bagaimana kabar di daerah Anda, kutunggu infonya yach sahabat. (IM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H