Tegal (05/08/2023) -- Mayoritas masyarakat Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal memiliki mata pencaharian sebagai petani. Macam-macam jenis pertanian yang ada di Desa Kertasari didominasi oleh padi dan juga bawang merah. Limbah dari hasil pertanian dan limbah memasak bawang merah masih belum diolah dengan baik, biasanya masyarakat hanya membakar kulit-kulit bawang yang terlepas dari bawang dan menghasilkan polusi emisi karbon yang dapat merusak lingkungan dan juga mengancam kesehatan manusia.
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melihat limbah kulit bawang merah yang belum dimanfaatkan di Desa Kertasari dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan pestisida nabati. Pestisida nabati kulit bawang dapat menjadi inovasi yang sangat berguna untuk dijadikan substitusi pestisida kimia sintetik yang harganya sudah sangat mahal.Â
Kegiatan sosialisasi pembuatan pestisida nabati dari limbah kulit bawang diberikan kepada ibu-ibu PKK agar dapat memanfaatkan limbah kulit bawang dari limbah masak dan hasil pertanian. Sistematika sosialisasi dimulai dengan pemberian materi terkait potensi limbah kulit bawang sebagai bahan pestisida nabati dan diikuti dengan demo langsung pembuatan pestisida nabati di depan ibu-ibu PKK. Selain itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro meberikan poster cara pembuatan pestisida dari limbah kulit bawang ke pada ibu-ibu PKK.
Alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pestisida nabati dari kulit bawang, yaitu wadah untuk merendam kulit bawang, botol satu liter, botol spray, saringan, limbah kulit bawang, dan air bersih. Cara pembuatan pestisida bawang sangatlah mudah, yaitu rendam kulit bawang selama 2 hari. Kemudian saring air rendaman bawang. Setelah itu, dibuat formulasi pestisida bawang dengan mencampur 10 tutup botol air rendaman bawang ke dalam 1 liter air bersih.
Pestisida nabati yang dihasilkan dari proses ini memiliki kemampuan untuk membunuh hama-hama pertanian seperti ulat grayak, kutu daun, jamur, dan juga berbagai macam serangga. Senyawa acetogenin berperan sebagai senyawa pengendali hama. Senyawa acetogenin dalam konsentrasi rendah dapat meracuni sistem pencernaan hama dan dapat menyebabkan kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H