Remaja adalah generasi penerus bangsa, sosok yang diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia menjadi negara yang maju dan bermartabat, sudah semestinya pengembangan dan perhatian Pendidikan berfokus pada menyiapkan remaja-remaja yang akan memiliki sikap ilmiah yang menjadi bekal kehidupan menyelesaikan berbagai persoalan persoalan bangsa. Permasalahan sosial di Indonesia begitu kompleks mengingat heterogenitas dalam setiap aspeknya. Remaja sejak dini harus ditanamkan karakter positif untuk peka memahami realitas sosial dan berupaya belajar menyelesaikan berbagai persoalan sosial sesuai kapasitasnya.Â
Menurut BKKBN remaja berada pada rentang usia 10-24 tahun, dan masa transisi yang dianggap penting adalah masa SMA. Remaja pada rentang usia harus dibekali kemampuan berpikir kritis dan ilmiah sebagai bekal memasuki dunia perguruan tinggi. Ekskul KIR adalah salah satu kegiatan yang mewadahi terbentuknya skill tersebut. Â
Namun agaknya KIR kurang diminati oleh siswa IPS, dibandingkan dengan Siswa rumpun IPA, sehingga kajian mengenai Penelitian Sosial masih kurang diminati  hal ini terjadi di KIR SMAN 24 Jakarta selatan, Seluruh anggota KIR yang berjumlah 15 siswa berasal dari rumpun IPA., padahal jika kita mencermati tujuan KIR secara umum adalah meningkatkan kemampuan intelektual siswa yang tercermin dalam tindakannya yang berdasarkan pada proses berpikir ilmiah dan berperan aktif dalam pembangunan nasional. bidang IPS juga merupakan science yang bisa dikembangkan lebih luas karena titik fokusnya bukan pada bidang yang dikaji namun kepada proses berpikir ilmiah dan  menerapkan langkah langkah yang sistematis dalam bertindak.
Namun Kondisi Pandemi mengakibatkan hampir semua kegiatan Ekstrakurikuler terhenti, tak terkecuali KIR SMAN 24. Menurut Pembina Kegiatan Bpk Ari Nugroho, M.Si sebelum pandemi KIR sangat aktif dan banyak mengikuti ajang perlombaan dan pembinaan, namun sejak pandemi KIR seperti mati suri karena hingga penurunan minat siswa yang tergabung didalamnya.Â
Jika ini dibiarkan berlanjut maka akan terjadi hilangnya estafet kaderisasi atau terputusnya eksistensi KIR di masa mendatang, Untuk itu Pendidikan IPS UNJ mengadakan kegiatan Pengabdian masyarakat yang ditujukan untuk para Siswa anggota KIR, selain untuk mengisi kekosongan kegiatan juga bisa dijadikan sebagai ajang sosialisi, stimulus hingga pengarahan agar meningkatkan minat siswa dalam penelitian dimasa pandemi.
Webinar Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan secara Daring melalui plaform Zoom , pada hari sabtu tanggal 29 mei 2021, pada pukul 09.00 hingga selesai. Yang menjadi pemateri adalah Bapak Nandi Kurniawan,M.Si selaku Dosen dari Prodi Pendidikan IPS UNJ. Menurut Pembina KIR bapak Ari Nugroho Setiyadi M.Si kegiatan ini sangat penting untuk kembali memotivasi siswa untuk kembali aktif dalam kegiatan kegiatan Ilmiah, terutama bidang sosial yang sangat terpengaruh di masa pandemi. Harapannya agar tahun ini siswa mampu menghasilkan karya karya ilmiah secara produktif untuk keberlanjutan budaya ilmiah di KIR SMAN 24.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H