Mohon tunggu...
Muhammad Syamsuddin
Muhammad Syamsuddin Mohon Tunggu... -

Sedang belajar membaca ide dan menuliskannya.\r\n|| \r\nSumber gambar: http://en.wikipedia.org/wiki/Shams_Tabrizi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[Seri Islam #13]: Memagari Perbuatan Baik dengan Istighfar**

2 Juli 2014   01:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:54 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memagari perbuatan baik dengan istighfar

Istighfar (permohonan ampunan) kepada Allah biasanya dilakukan setelah kita melakukan kesalahan kepada-Nya. Terutama itu dilakukan kalau kita menyadari kesalahan yang kita perbuat. Namun sering kali kesalahan telah kita lakukan tanpa kita menyadarinya.

Kesalahan yang demikian sifatnya sangat halus sehingga kadang susah terdeteksi oleh kita sendiri. Kesalahan seperti ini bisa terjadi sekalipun kita sedang berbuat baik. Biasanya sumber kesalahan terletak di dalam hati kita sendiri.

Sebagi ilustrasi, misalkan kita melakukan shalat berjamaah ke masjid. Ini jelas sebuah amal yang segera bisa dideteksi sebagai amal baik yang pahalanya besar, Insya Allah. Namun sepanjang jalan menuju masjid godaan untuk merasa diri lebih baik dari para tetangga yang tidak pergi ke masjid bisa muncul. Hanya Allah yang tahu gerak-gerik hati yang diliputi perasaan ujub ini. Gerak-gerik hati ini akan menodai amal baik yang kita lakukan sehingga kualitas amal kita tadi akan otomatis merosot dengan drastis menuju nol.

Masih beruntung kalau kita menyadari arah gerak-gerik hati ini sehingga kita bisa segera memperbaiki diri dengan istighfar kepada Allah. Sebaliknya kalau kita tidak menyadarinya maka kita sudah terlanjur melakukan perbuatan salah yang berlarut-larut tanpa segera diiringi dengan istighfar.

Jadi setiap kali kita melakukan perbuatan (amal) baik maka sebetulnya pada saat yang sama kita mulai dikepung oleh potensi akan melakukan kesalahan yang bersumber dari dalam diri kita sendiri. Karena itu Al-Qur'an mengajarkan agar setiap kali kita melakukan amal baik untuk segera memagari diri dengan istighfar kepada Allah:

~ "..... dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya di sisi Allah dan  mohonlah ampunan (istighfarlah) kepada Allah ....." (Al-Muzammil: 20).

Wallahu'alam.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salam dari Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun